Tapi, drama sesungguhnya dari kisah ini justeru terjadi pada sosok protagonis, pahlawan Korea Selatan dalam pertandingan ini, Ahn Jung-Hwan yang berhasil mencetak glden goal ke gawang Italia setelah menang duel udara dengan barisan belakang Italia di menit 117.
Ahn Jung-Hwan adalah sosok protagonis bagi Korea Selatan, tapi sudah pasti menjadi sosok antagonis bagi Italia. Menariknya, saat final piala dunia 2002 berlangsung,  Ahn Jung-Hwan adalah bagian dari lini serang squad utama dari salah satu klub yang berlaga di Serie A Italia, Perugia.Â
Baca Juga : Â Asal-usul Istilah "Hattrick" dan Kisahku "Tentangnya"
Bahkan, beberapa bulan sebelum mengantarkan Gli Azzurri masuk kotak dan harus mengemas koper lebih awal dari prediksi berbagai kalangan, Ahn Jung-Hwan lebih dulu mendapatkan "ganjaran"kontrak permanen dari bos Perugia, Luciano Gaucci dengan nilai transfer dari klub lamanya, Busan Daewoo Royals senilai  1,2 juta poundsterling.
Sayang, perjanjian kontrak diatas kertas antara Ahn Jung-Hwan dan Perugia akhirnya harus berakhir hanya sehari setelah golden goal-nya ke gawang Italia.Â
Dalam sebuah wawancara dengan Gazetta dello Sport, salah satu media olahraga ternama di Italia, bos Perugia, Luciano Gaucci menyebut dirinya kecewa dengan sikap pemain Korea Selatan pertama yang merumput di Serie A tersebut, yang dianggapnya tidak menghormati sekaligus merusak sepakbola Italia, negara yang membukakan pintu selebar-lebarnya untuk karir sepakbola internasionalnya.
Tentu saja, tindakan bos Perugia ini juga banyak mendapat kritikan tajam! Tidak hanya Guus Hiddink, pelatih Korea Selatan saat itu yang menyebutnya sangat kekanak-kanakan, pelatih Perugia saat itu, Serse Cosmi, juga meminta "bos-nya" tersebut untuk memikirkan kembali keputusannya tidak profesionalnya tersebut!
"Drama" Sepakbola Lainnya!
Kisah "drama" Ahn Jung-Hwan dan timnya Taeguk Warriors pada laga final Piala Dunia 2002 tentu bukan satu-satunya drama yang menghebohkan jagad sepakbola dunia.