Peradaban budaya masyarakat Suku Guanche atau Guanches yang pernah tinggal di Pulau Gomera, salah satu bagian dari Kepulauan Canary di bagian barat laut semenanjung Afrika yang masuk wilayah administatif Spanyol, mencatatkan salah satu kekayaan budayanya dalam hal berkomunikasi, yang terlahir sebagai bentuk adaptasi terhadap linkungannya yang didominasi oleh perbukitan dan lembah-lembah luas, yaitu silbo gomero atau siulan dari Pulau Gomera.
Silbo gomero atau siulan dari Pulau Gomera ini bukan sekedar "siulan" ala orang menyenandungkan lagu seperti yang pernah diviralkan oleh pujiono saat menyanyikan lagu fenomenalnya "manisnya negeriku" atau siulan-siulan genit pria-pria untuk menggoda kaum hawa pada umumnya, tapi sebuah seni bersiul yang benar-benar diaplikasikan sebagai layaknya bahasa tutur untuk berkomunikasi antar sesama manusia lainnya yang berjarak sampai 5000 meter atau antar puncak bukit diantara lembah-lembah Pulau Gomera. Bisa dibayangkan bagaimana power dari siulannya?
Baca Juga : Â Menggagas Sound of Borobudur Mementaskan "Campursari Kolosal" Alat Musik dari Seluruh Dunia
Uniknya, siulan-siulan para silbador alias para penyiul profesional tradisi Silbo gomero ini juga bukan sekedar bersiul keras layaknya siulan atau cuitan-cuitan "asal bunyi" yang biasanya nyaring terdengar dari para suporter pertandingan bola di dalam stadion, tapi bunyi siulan itu merupakan bentuk transposisi atau bisa juga dimaknai sebagai translate atau terjemahan dari dialek bahasa Guache, bahasa ibu masyarakat pulau Gomera, Kepulauan Canary.
Menurut para ahli bahasa, entah ini sebuah kebetulan atau juga sebagai bukti dari adanya proses bentuk adaptasi masyarakat pulau Gomera terhadap  alam dan lingkungannya, dialek dalam bahasa Guanche "kebetulan" juga cukup sederhana, sehingga bisa di transposisi atau ditranslate ke bentuk siulan atau bahasa siulan yang dalam bahasa Spanyol disebut sebagai el silbo.
Jadi, dengan silbo gomero masyarakat pulau Gomera tetap benar-benar bisa berkomunikasi dari puncak bukit atau lembah-lembah dengan warga lainnya meskipun posisi masing-masing lokasinya berjauhan (konon bisa mencapai 5 km lho!) dan tidak menggunakan alat komunikasi berteknologi yang kita pakai seperti smartphone atau bahkan loudspeaker.
Baca Juga :Â Â Lebih "3 Dekade" Komik Superman Koleksiku Ini Menebar Inspirasi dan Imajinasi
Tidak hanya sekedar layaknya bunyi kentongan untuk mengabarkan berita dalam bentuk isyarat saja, silbo gomero benar-benar bisa dipakai layaknya orang bercakap-cakap, tapi dengan menggunakan bunyi siulan sebagai translate dari bahasa Guanche. Mereka bisa saling menyakan kabar dan juga mengumumkan berita atau maklumat, termasuk juga undangan-undangan pesta.