Seperti tradisi adat dan budaya lain di seluruh dunia pada umumnya, penggunaan Silbo Gomero dalam kehidupan sehari-hari masyarakat di Pulau Gomera benar-benar mengalami penurunan drastis sejak era 1950-an.
Kemunduran ekonomi masyarakat kepualaun, akhirnya memaksa banyak penutur Silbo Gomero yang memilih pindah ke daerah lain untuk mencari pekerjaan dan peruntungan.Â
Selain, itu penemuan teknologi telekomunikasi seperti telepon, loudspeakers dan apalagi smartphone, otomatis juga menurunkan penggunaan Silbo Gomero di masyarakat, sehingga generasi berikutnya juga merasa tidak perlu lagi untuk mempelajari apalagi mengaplikasikannya kembali, sehingga lambat laun Silbo Gomero menuju kepunaha.
Baca Juga : Â "Bailang" Penyelamat Tradisi Silaturahmi Lebaran di Masa Pandemi
Beruntung kebangkitan industri pariwisata Spanyol juga berimbas pelestarian budaya lokal di daerah-daerah koloninya, termasuk di Kepulauan Canary dan titik puncaknya adalah ketika PBB melalui UNESCO pada tahun 1990 mengakui Silbo Gomero sebagai warisan budaya tak benda dari Spanyol.
Sejak saat itu Silbo Gomero dan berbagai kekayaan budaya di kepualan  Cnary mengalami revitalisasi secara intensif dan masif oleh pemerintah Spanyol, sehingga menjadi salah satu destinasi pariwsata unggulan yang tidak ada duanya.Â
Tidak hanya itu, sekarang pemerintah Spanyol melalui institusi pendidikannya atau semacam Departemen Pendidikann-nya telah memasukkan Silbo Gomero  secara resmi ke dalam kurikulum pendidikan sekolah dasar, sebagai mata pelajaran wajib bagi semua siswa-siswi di sekolah formal dan juga generasi muda Gomera untuk kembali menggaungkan Silbo Gomero sekaligus mencetak silbador-silbador handal sebagai generasi penerus kelestarian Silbo Gomero.
Bahkan sekarang, para silbador profesional yang mendapatkan insentif dan perhatian penuh dari pemerintah telah siap memberikan pelatihan dan kursus kilat Silbo Gomero kepada semua wisatawan yang berkunjung ke pulau Gomera. Keren kan!
Semoga Bermanfaat!