Mohon tunggu...
kaekaha
kaekaha Mohon Tunggu... Wiraswasta - Best in Citizen Journalism 2020

(Mantan) Musisi, (mantan) penyiar radio dan (mantan) perokok berat yang juga penyintas kelainan buta warna parsial ini, penikmat budaya nusantara, buku cerita, sepakbola, kopi nashittel, serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Uniknya Silbo Gomero, "Bahasa Siul" Orang Gomera di Kepulauan Canary

19 Mei 2021   17:00 Diperbarui: 19 Mei 2021   17:25 774
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Silbador sedang Bercakap-cakap Menggunakan Silbo Gomero | You Tube DW

Budaya Berbahasa

Manusia diciptakan Tuhan dengan software dan hardware paling sempurna bila dibandingkan dengan makhluk-makhluk cipataan-Nya yang lain. Wajar jika kemudian, manusia menjadi makhluk yang paling bisa untuk beradaptasi, sehingga eksistensinya di muka bumi tetap bisa bertahan dan berjalan meskipun berbagai perubahan di dalam lingkungan ekosistemnya terus bergerak semakin signifikan dari waktu ke waktu, hingga memusnahkan beberapa organisme ciptaan-Nya yang tidak bisa beradaptasi.

Sebagai manusia yang secara kodrati berperan sekaligus, sebagai makhluk individual dan makhluk sosial, manusia membutuhkan sarana komunikasi dengan manusia lainnya untuk bisa menjalin kerja sama sebagai bentuk naluriah untuk memenuhi segala kebutuhan hidupnya, sebagai upaya untuk mempertahankan siklus hidup dan kehidupannya.

Baca Juga :  Mengenal Deportivo Palestino, "Timnas Palestina Ke-2" dari Chili, Amerika Latin

Salah satu elemen terpenting dalam sebuah komunikasi adalah bahasa. Berbagai pihak yang ingin bisa berkomunikasi secara efektif antar sesamanya, harus sama-sama memahami bahasa komunikasi yang dipakai dan masing-masing harus sepakat memakai jenis bahasa yang sama jika kebetulan dari pihak-pihak yang berkomunikasi mempunyai beberapa apalagi banyak jenis bahasa yang dipakai. 

Bercakap-cakap Antar Puncak Bukit | You Tube CBS
Bercakap-cakap Antar Puncak Bukit | You Tube CBS

Sebelum teknologi komunikasi secanggih sekarang, dulu menurut para tatuha (sesepuh;bhs banjar) untuk berkomunikasi jarak jauh antar kampung yang tersebar diatas rawa-rawa, konon mereka harus membunyika tetabuhan atau bahkan dengan menyalakan perapian, agar mengahsilkan asap putih/hitam sesaui keperluan yang bisa membubung tinggi ke angkasa, sehingga bisa memberi pesan kepada kolega atau keluarga di kampung lain di seberan sunga atau kawasan lainnya.

Fakta uniknya, ternyata karena software yang diinstal Allah SWT kepada manusia memang benar-benar canggih, manusia tidak hanya bisa berkomunikasi dengan antar sesamanya dengan sekedar bahasa-bahasa tutur atau bahasa percakapan layaknya yang kita gunakan untuk saling berkomunikasi sehari-hari. 

Baca Juga :  "Adat Badamai", Tradisi Saling Memaafkan ala Urang Banjar

Tapi karena berbagai hal dan sebab, akhirnya manusia juga bisa menggubah beragam bentuk bahasa selain bahasa tutur yang secara reguler umum digunakan untuk berkomunikasi dengan manusia lainnya yang tentunya juga mempunyai kesamaan sebab atau hal pembentuknya, misal bahasa isyarat untuk saudara kita yang tuna rungu, bahasa sandi morse yang biasa dipakai oleh kalangan intelijen dan mungkin yang tidak kalah unik adalah bahasa siul, bahasa unik warisan budaya dunia yang telah diakui oleh UNESCO dari peradaban budaya masyarakat Kepulauan Canary, Spanyol.

2021-05-19-10-60a4dc57d541df08927847d2.png
2021-05-19-10-60a4dc57d541df08927847d2.png

Silbo Gomero 

Peradaban budaya masyarakat Suku Guanche  atau Guanches yang pernah tinggal di Pulau Gomera, salah satu bagian dari Kepulauan Canary di bagian barat laut semenanjung Afrika yang masuk wilayah administatif Spanyol, mencatatkan salah satu kekayaan budayanya dalam hal berkomunikasi, yang terlahir sebagai bentuk adaptasi terhadap linkungannya yang didominasi oleh perbukitan dan lembah-lembah luas, yaitu silbo gomero  atau siulan dari Pulau Gomera.

Lanskap Alam Pulau Gomera | You Tube DW
Lanskap Alam Pulau Gomera | You Tube DW

Silbo gomero  atau siulan dari Pulau Gomera ini bukan sekedar "siulan" ala orang menyenandungkan lagu seperti yang pernah diviralkan oleh pujiono saat menyanyikan lagu fenomenalnya "manisnya negeriku" atau siulan-siulan genit pria-pria untuk menggoda kaum hawa pada umumnya, tapi sebuah seni bersiul yang benar-benar diaplikasikan sebagai layaknya bahasa tutur untuk berkomunikasi antar sesama manusia lainnya yang berjarak sampai 5000 meter atau antar puncak bukit diantara lembah-lembah Pulau Gomera. Bisa dibayangkan bagaimana power dari siulannya?

Baca Juga :  Menggagas Sound of Borobudur Mementaskan "Campursari Kolosal" Alat Musik dari Seluruh Dunia

Uniknya, siulan-siulan para silbador alias para penyiul profesional tradisi Silbo gomero ini juga bukan sekedar bersiul keras layaknya siulan atau cuitan-cuitan "asal bunyi" yang biasanya nyaring terdengar dari para suporter pertandingan bola di dalam stadion, tapi bunyi siulan itu merupakan bentuk transposisi atau bisa juga dimaknai sebagai translate atau terjemahan dari dialek bahasa Guache, bahasa ibu masyarakat pulau Gomera, Kepulauan Canary.


Menurut para ahli bahasa, entah ini sebuah kebetulan atau juga sebagai bukti dari adanya proses bentuk adaptasi masyarakat pulau Gomera terhadap  alam dan lingkungannya, dialek dalam bahasa Guanche  "kebetulan" juga cukup sederhana, sehingga bisa di transposisi atau ditranslate ke bentuk siulan atau bahasa siulan yang dalam bahasa Spanyol disebut sebagai el silbo.

Jadi, dengan silbo gomero masyarakat pulau Gomera tetap benar-benar bisa berkomunikasi dari puncak bukit atau lembah-lembah dengan warga lainnya meskipun posisi masing-masing lokasinya berjauhan (konon bisa mencapai 5 km lho!) dan tidak menggunakan alat komunikasi berteknologi yang kita pakai seperti smartphone atau bahkan loudspeaker.

Baca Juga :  Lebih "3 Dekade" Komik Superman Koleksiku Ini Menebar Inspirasi dan Imajinasi

Tidak hanya sekedar layaknya bunyi kentongan untuk mengabarkan berita dalam bentuk isyarat saja, silbo gomero benar-benar bisa dipakai layaknya orang bercakap-cakap, tapi dengan menggunakan bunyi siulan sebagai translate dari bahasa Guanche. Mereka bisa saling menyakan kabar dan juga mengumumkan berita atau maklumat, termasuk juga undangan-undangan pesta.

Suasana Belajar Silbo Gomera di Sekolah Dasar | You Tube TIME
Suasana Belajar Silbo Gomera di Sekolah Dasar | You Tube TIME

Pariwisata Melestarikan  silbo gomero 

Seperti tradisi adat dan budaya lain di seluruh dunia pada umumnya, penggunaan Silbo Gomero dalam kehidupan sehari-hari masyarakat di Pulau Gomera benar-benar mengalami penurunan drastis sejak era 1950-an.

Kemunduran ekonomi masyarakat kepualaun, akhirnya memaksa banyak penutur Silbo Gomero yang memilih pindah ke daerah lain untuk mencari pekerjaan dan peruntungan. 

Selain, itu penemuan teknologi telekomunikasi seperti telepon, loudspeakers dan apalagi smartphone, otomatis juga menurunkan penggunaan Silbo Gomero di masyarakat, sehingga generasi berikutnya juga merasa tidak perlu lagi untuk mempelajari apalagi mengaplikasikannya kembali, sehingga lambat laun Silbo Gomero menuju kepunaha.

Baca Juga :  "Bailang" Penyelamat Tradisi Silaturahmi Lebaran di Masa Pandemi

Beruntung kebangkitan industri pariwisata Spanyol juga berimbas pelestarian budaya lokal di daerah-daerah koloninya, termasuk di Kepulauan Canary dan titik puncaknya adalah ketika PBB melalui UNESCO pada tahun 1990 mengakui Silbo Gomero sebagai warisan budaya tak benda dari Spanyol.

Sejak saat itu Silbo Gomero dan berbagai kekayaan budaya di kepualan  Cnary mengalami revitalisasi secara intensif dan masif oleh pemerintah Spanyol, sehingga menjadi salah satu destinasi pariwsata unggulan yang tidak ada duanya. 

Silbador Unjuk Kebolehan di Depan Turis |  You Tube hermanwahsletn
Silbador Unjuk Kebolehan di Depan Turis |  You Tube hermanwahsletn

Tidak hanya itu, sekarang pemerintah Spanyol melalui institusi pendidikannya atau semacam Departemen Pendidikann-nya telah memasukkan Silbo Gomero  secara resmi ke dalam kurikulum pendidikan sekolah dasar, sebagai mata pelajaran wajib bagi semua siswa-siswi di sekolah formal dan juga generasi muda Gomera untuk kembali menggaungkan Silbo Gomero sekaligus mencetak silbador-silbador handal sebagai generasi penerus kelestarian Silbo Gomero.

Bahkan sekarang, para silbador profesional yang mendapatkan insentif dan perhatian penuh dari pemerintah telah siap memberikan pelatihan dan kursus kilat Silbo Gomero kepada semua wisatawan yang berkunjung ke pulau Gomera. Keren kan!


Semoga Bermanfaat!

Salam dari Kota 1000 Sungai, Banjarmasin nan Bungas!

Selamat Idul Fitri 1442H | @kaekaha 
Selamat Idul Fitri 1442H | @kaekaha 

Kompasianer Banua Kalimantan Selatan | KOMBATAN
Kompasianer Banua Kalimantan Selatan | KOMBATAN

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun