Sudah menjadi kebiasaan Urang Banjar menyebut keluarga ketimun atau mentimun (Cucumis sativus L) dengan sebutan belungka atau bilungka. Begitu juga untuk menyebut timun suri yang sepertinya juga didasarkan pada bentuk umum dari keluarga besar jenis buah ini yang relatif sama bulat gilig (lonjong) dan memanjang.
Baca Juga : Â Mengenal Belungka Batu, "Buah Ramadhan" Masyarakat BanjarÂ
Keunikan khas dari buah ini adalah citarasa daging buahnya yang cenderung hambar dan mudah hancur jika masak, meskipun banyak mengandung vitamin C, vitamin A, asam linoleat, kalium, potasium, magnesium dan beragam nutrisi lainnya yang berkhasiat baik untuk tubuh. Dengan karakter daging buah seperti itu, menjadikan buah ini lebih cocok untuk membuat es buah saja.
Es buah berbahan utama belungka batu inilah salah satu sajian paling populer untuk berbuka puasa di kalangan Urang Banjar di Kalimantan Selatan berikut diasporanya di berbagai daerah.
Menariknya, untuk membuat es buah belungka batu ini, umumnya Urang Banjar menjadikannya sebagai bahan tunggal alias tidak menambahkan elemen campuran lain ke dalam olahan es-nya.Â
Biasanya, potongan buah belungka batu berbentuk dadu itu hanya dimasukkan kedalam campuran stroop atau sirup merah frambozen, susu kental manis dan es batu. Mudah dan sederhana, tapi citarasa segarnya dijamin nagih lho!
Bagi Urang Banjar, Belungka batu bukan hanya sekedar buah semusim yang hadir setahun sekali saja untuk meramaikan pernik kuliner dan asupan bergizi yang menyegarkan selama bulan Ramadhan, sehingga kehadiran si Timun Batu akan selalu dirindukan ketika bedug mulai bertalu-talu sepanjang petang, tapi juga pemberi sinyal kehadiran bulan yang ditunggu-tunggu setahun penuh, yaitu Bulan Suci Ramadan yang penuh berkah.Â
Semoga Bermanfaat!
"Selamat menunaikan ibadah puasa Ramadan 1442 H"
Salam dari Kota 1000 Sungai, Banjarmasin nan Bungas!