Mohon tunggu...
Kartika E.H.
Kartika E.H. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Best in Citizen Journalism 2020

... penikmat budaya nusantara, buku cerita, kopi nashittel (panas pahit kentel) serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Setelah Kutinggalkan Dia dalam Keadaan Hamil

16 Maret 2021   08:50 Diperbarui: 16 Maret 2021   09:13 360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ibu Hamil | islamidia.com

Begitu tiba di rumah sederhana tapi terlihat cukup elegan dengan sentuhan beragam tanaman berbunga yang relatif tidak lazim dengan alam banua, cukup membuatku merasakan deja vu, tapi tetap tidak bisa mengingatnya dimana?

Setelah mengucap salam, aku langsung mengetuk pintu kayu jati berukir khas dari Pulau Jawa itu agak keras dengan intensitas rapat. Aku ingin langsung ketemu setan itu dan  Aku ingin langsung menghajarnya dengan kedua tanganku sendiri, sampai dia bertekuk lutut mencium kakiku! 

Akhirnya pintu kayu itu terbuka, sesosok perempuan berkerudung cokelat muda keluar dan menjawab salamku, "Waalaikum sal..."

Tatapan mata itu ...

Wajah itu ...

Aku masih mengenalimya dengan baik, meskipun usia sudah menggerogoti penampilannya, tapi gurat kecantikan dari wajahnya masih tampak begitu jelas terlihat.

"Hendra! Hen...dra kan?" Ucapnya lirih sambil berusaha mengenaliku lebih detail lagi dengan menatapku dalam-dalam.

"Rin ... na!"  Entah apa yang sebenarnya sedang terjadi. Aku benar-benar tidak menyangka semua ini terjadi. Mulutku seketika seperti terkunci, tenggorokanku seperti tercekat, mogok layaknya mesin tanpa pelumas dan tubuhku seketika hampir limbung dibuatnya. Beruntung kesadaranku langsung kembali, ketika suara langkah istriku dan Rosa terdengar mulai mendekat.

Baca Juga :  Elegi Undangan Merah Jambu Bergambar Dirimu!

Aku sama sekali tidak menyangka apalagi menduga-duga bisa bertemu lagi dengan Rina, di kota 1000 Sungai lagi, setelah hampir seperempat abad kutinggalkan dia dan juga kampung halaman kami. Sungguh pertemuan tak disangka-sangka ini kembali mengguncang kesadaranku. Mengungkap kembali sebuah kenangan sekaligus luka lama yang ... ah entahlah!

Beruntungnya, Rinna yang saat itu sama sepertiku, masih bingung dan belum bisa menguasai diri dan situasi sekaligus mengerti apa yang sebenarnya sedang terjadi lebih memilih pasif dan diam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun