Untuk membuat busur rancatan yang kuat dan stabil, diperlukan dua bilah batang bambu yang disambung dengan mempertemukan masing-masing pangkal ruas dari dua bilah bambu tepat dibagian tengah yang kelak juga berfungsi sebagai pegangan, sehingga busur rancatan akan semakin kuat. Setelah busur siap, tahapan berikutnya adalah memasang tali khusus pada masing-masing ujung busur.
Setelah busur rancatan, elemen Panahan Kasumedangan lain yang perlu dibuat adalah anak panah. Untuk membuat anak panah terbaik, yang  perlu diperhatikan pertama kali adalah peruntukan pemakainya, anak-anak, remaja atau dewasa, karena ukuran anak panah biasanya ditentukan oleh ukuran panjang tangan pemakainya.
Setelah ukuran didapat, selanjutnya bambu dipotong sesuai ukuran dan bisa langsung direrab atau dipanaskan di atas bara api, agar kering dan mudah dibentuk.Â
Setelah itu, bambu diserut halus dan agar lebih cantik dan mudah dikenali oleh pemiliknya, anak panah bisa diwarnai dan bagian ujungnya dipasang lempengan besi tempa pipih tajam, sedangkan bagian pangkalnya dipasang tiga helai bulu, bisa ayam atau angsa dengan komposisi pemasangan, satu helai menghadap ke atas, dua helai ke samping dengan maksud agar anak panah bisa melesat lurus
Selain panah dan busur, permainan juga dilengkapi sebatang pisang sebagai sasaran ketika akan menentukan nomor urut peserta dan patung Dasamuka sebagai sasaran utama penilaian.
Aturan Main Panahan
Aturan permainan dalam panahan Kasumedangan pada dasarnya relatif sederhana dan tergolong mudah. Peserta diwajibkan memanah sasaran berupa patung atau elemen benda yang dibaratkan sosok Dasamuka yang umumnya terbagi dalam beberapa bagian tubuh dengan nilai yang berbeda-beda, sesuai dengan tingkat kesulitannya dalam beberapa rambahan atau putaran panahan.
Umumnya, bagian kepala yang ukuran bidangnya paling kecil mempunyia poin angka terbesar bagi pemanah yang bisa membidik atau memanahnya dengan tepat (misal poinnya sembilan).
Berikutnya bagian dada yang mempunyai bidang relatif agak besar poinnya lebih kecil dari bagian kepala (misal poinnya tujuh), begitu seterusnya sampai pada bagian lain dari imajiner patung Dasamuka yang dijadikan sasaran panah.
Untuk menentukan pemenang biasanya ditentukan dari total nilai poin yang didapat oleh masing-masing pemanah dalam beberapa kali rambahan yang pada masing-masingnya biasanya bisa melepaskan 15 (limabelas) anak panah atau kesepakatan.
Ini yang unik! Untuk menentukan urutan giliran memanah (start) dalam tiap rambahan-nya, biasanya perlombaan didahului dengan perlombaan semacam proses kualifikasi, mirip dengan kualifikasi pada perlombaan balap Moto GP maupun Formula 1 ketika menentukan urutan start termasuk menentukan pole position-nya.Â