Buktinya?
Meskipun beberapa dekade tetakhir arah pembangunan di banua lebih berorientasi "daratan" yang secara tidak langsung mengajak untuk "memunggungi" sungai, tetap saja tidak bisa membuat masyarakat Kota Banjarmasin sepenuhnya menjadikan sungai sebagai "halaman belakang"
Terbaru, walikota Banjarmasin justeru meluncurkan slogan baru sebagai pentahbisan Kota Banjarmasin sebagai kota air, yaitu Banjarmasin kota sungai terindah (di dunia).
Ironisnya, menurut Yu sing, Arsitek dan pengamat perkotaan dari Studio Akanoma Bandung, justeru rendahnya kepedulian masyarakat Jakarta akan lingkunganya inilah pangkal dari masalah lingkungan di Jakarta.
Berikut ini "produk budaya"  turunan  dari budaya sungai khas masyarakat Banjar yang diyakini membantu terbwntuknya ekologi Banjarmasin sebagai kota ramah air dan sekaligus membebaskannya dari bencana banjir,
Satu. Teknologi Kanal khas Banjar
Pada budaya masyarakat Banjar dikenal ada tiga jenis tingkatan saluran air buatan atau kanal, yaituÂ
- Anjir/Antasan, semacam saluran primer yang menghubungkan antara dua sungai. Anjir berfungsi untuk kepentingan umum dengan titik berat sebagai sistem irigasi pertanian dan sarana transportasi.
- Handil/Tatah, semacam saluran yang muaranya di sungai atau di Anjir. Handil dibuat untuk menyalurkan air ke lahan pertanian daerah daratan. Handil ukurannya lebih kecil dari Anjir dan merupakan milik kelompok atau bubuhan tertentu.
- Saka, merupakan saluran tersier untuk menyalurkan air yang biasanya diambil dari Handil. Saluran ini berukuran lebih kecil dari Handil dan merupakan milik keluarga atau pribadi.Â
Beragam teknologi kanal khas buatan Urang Banjar di atas mempunyai ragam fungsi yang sangat penting bagi masyarakat.
Selain untuk kepentingan irigasi pertanian serta sebagai prasarana transportasi,  kanal-kanal tersebut juga berfungsi sebagai penampung dan penyalur air  pada saat air sungai pasang, sehingga dapat mengurangi luapan air serta menghindari banjir di kota.
Bahkan beberapa diantaranya juga berfungsi  sebagai "kanal perlindungan" untuk kepentingan pertahanan yang dibangun mengelilingi benteng sebagaimana terdapat pada Benteng Tatas (sekarang Masjid Sabilal Muhtadin).