Kalau pohon dalam hutan itu sih sudah biasa, memang sudah tempatnya. Tapi kalau “hutan dalam pohon”, ini yang akan menambah kesejukan serta kesegaran mata kita! Penasaran!?
“Hutan dalam pohon” merupakan teknik sederhana menambah luas penampang hijauan daun dengan memanfaatkan tegakan berbagai pohon yang tumbuh di lingkungan sekitar yang bermanfaat untuk menambah kesejukan serta kesegaran mata, menambah potensi produksi O2 yang sehat sekaligus memaksimalkan penyerapan CO2 di lingkungan tempat tinggal perkotaan. Semakin Penasaran!?
Begini caranya!
Di rumah saya yang tanpa halaman, ada pohon ketapang (Terminalia catappa) yang tumbuh sendiri di sela-sela dinding pagar dengan selokan, pohon ketapang inilah obyek trial dari kreasi “hutan dalam pohon” edisi pertama.
Awalnya saya menempelkan atau lebih tepatnya menaruh beberapa batang tanaman anggrek di sela-sela dua batang pohon ketapang , jadi seolah-olah batang anggrek dan akarnya seperti dijepit oleh kedua batang ketapang tadi. Eh... lama-kelamaan, lha kok akar dan batangnya tumbuh semakin banyak, bahkan akhirnya mengeluarkan bunga, putih kecoklatan yang indah. Jujur, saya sama sekali tidak memperlakukan mereka secara istimewa lho!
Saking seneng, bangga dan semangatnya melihat bunga anggrek pertama bisa sampai berbunga, akhirnya saya memindahkan lagi sekitar empat jenis tanaman anggrek lain yang entah apa nama dan jenisnya, sekaligus saya taruh diatasnya. Kali ini, tanaman anggrek saya pindahkan dengan rumahnya alias tempat dia nempel, yaitu batang dalam tanaman pakis yang sudah di gergaji berbentuk kotak-kotak.
Di tempat asalnya, tanaman anggrek saya seperti hidup segan mati tak mau! Alhamdulillah, ditempat yang baru, saya ikat di sela-sela cabang batang pohon ketapang hidupnya seperti lebih terjamin, terus mengeluarkan cabang baru dan ujung-ujungnya terus berbunga dan berbungaaaaaa! Waduuuuh, kalau sedang berbunga rasanya nggak mau kemana-mana deh...ingin memandangnya terus!
Mulai dari sini, saya melihat ada perubahan dilingkungan tempat tinggal kami. Sejak masing-masing tanaman anggrek di pohon mulai mengeluarkan bunganya baik secara bersamaan maupun bergiliran, banyak tetangga bahkan orang yang lewat sering berhenti di bawah pohon ketapang di depan rumah saya yang kebetulan sangat rindang karena bentuk susunan batang tempat tumbuh daunya yang seperti payung raksasa.
Apalagi sejak diatas tanaman anggrek itu saya tambahkan lagi “koleksi” baru, beberapa bongkahan tanaman “unik dan eksotis” simbar menjangan (Platycerium bifurcatum) dan Kadaka (Asplenium nidus) beberapa lama kemudian.
Ada yang sekedar berteduh sesaat karena kepanasan sambil selfie, ada juga yang memang berhenti ingin melihat bunga anggrek yang kebetulan sedang berbunga dengan warna ungu yang cantik, bahkan ada juga paman penjual pentol dan tukang sol sepatu yang hampir tiap hari "ngetem" disitu beberapa saat sambil menunggu pelanggan.
Jika kebetulan bertemu saya, diantara mereka ada yang bertanya tentang bunga-bunga anggrek yang tumbuh subur di pohon ketapang tersebut. Sebagian besar pertanyaan mereka adalah nama dan jenis anggrek tersebut plus pengaruh posisi hidup mereka yang menempel di pohon inang (tanaman epifit) terhadap kehidupan pohon inangnya! Hayo apa kira-kira jawabannya ya..?.