Pandangan ini senada dengan pernyataan Ketua Lembaga Kajian Sejarah, Sosial dan Budaya (LKS2B) Kalimantan, Mansyur yang menyatakan bahawa "Eksistensi lanting dalam masyarakat Banjar memiliki salah satu nilai penting sebagai pelestarian kebudayaan yang dimiliki. Begitu juga dengan pandangan dosen Arsitektur Universitas Lambung Mangkurat, Ira Mentayani,.
Menurutnya, Kota Banjarmasin tidak perlu meniru negara-negara lain dalam mendesain revitalisasi kebermanfaatan potensi sungai, karena karakteristik budaya asli Suku Banjar yang identik sekaligus otentik sungainya, memang sangat menarik dan mempunyai nilai-nilai estetika mumpuni sekaligus bernilai tinggi jika benar-benar dikelola dan dikembangkan dengan baik secara maksimal. Salah satunya, ya dengan merevitalisasi berbagai kearifan rumah lanting yang berdiri tepian berbagai sungai.Â
Memang, secara faktual bangunan rumah lanting yang masih tersisa banyak yang terlihat tidak sedap dipandang mata, sehingga memberi kesan kumuh, kotor dan jorok. Ya wajar saja, karena sebagian besar bangunan rumah lanting yang masih tersisa memang hanya difungsikan sekedar sebagai rumah tinggal pribadi yang sepertinya samasekali tanpa sentuhan pembinaan yang memadai dari berbagai pihak yang berkepentingan, khsusnya untuk urusan estetika apalagi untuk perawatannya dan itu semua masih sangat bisa untuk disempurnakan!Â
Sayangnya, sampai hari ini sepertinya memang belum ada niatan pemerintah untuk melestarikan keberadaan bangunan rumah lanting di sungai-sungai yang membelah Kota Banjarmasin tersebut, atau setidaknya memberdayakannya dengan cara membinanya sebagai bagian dari pelestarian budaya  atau syukur-syukur sekaligus membedahnya agar menjadi lebih layak dan menarik, sehingga juga bisa menjadi daya tarik bagi pelancong yang datang ke Banjarmasin.
Syukurnya, ditengah-tengah menghilangnya penampakan sebagian besar rumah lanting, juga memunculkan banyak ide cemerlang dari masyarakat yang sejatinya juga tidak rela budaya unik khas Urang Banjar ini kelak hanya menjadi dongeng bagi anak cucu, termasuk saya yang terus merindukan kerlap-kerlip lampunya di malam hari yang begitu indah dan selalu membuat karindangan (rindu berat;bhs Banjar).
Buktinya, banyak sekali bermunculan ide-ide segar untuk melestarikan rumah lanting, bahkan tidak hanya ide dari segi arsitektur dan materi fisik bangunannya saja, tapi juga dari segi pemanfaatannya, seperti dijadikan rumah makan apung, perpustakaan, juga hotel atau penginapan dan banyak lagi yang lainnya.
Semoga bermanfaat!
Salam dari Kota 1000 Sungai, Banjarmasin nan Bungas!