Mohon tunggu...
Kartika E.H.
Kartika E.H. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Best in Citizen Journalism 2020

... penikmat budaya nusantara, buku cerita, kopi nashittel (panas pahit kentel) serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Merindukan Kerlap-kerlip Lampu Rumah Lanting di Sungai Martapura, Banjarmasin

2 Juli 2020   14:52 Diperbarui: 2 Juli 2020   15:14 911
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Miniatur Model Rumah Lanting Sederhana | Koleksi TROPENMUSEUM, Belanda

Memindahkan Rumah Lanting Zaman Sekarang dengan Bantuan Kelotok atau Perahu Bermesin Tempel | wikipedia
Memindahkan Rumah Lanting Zaman Sekarang dengan Bantuan Kelotok atau Perahu Bermesin Tempel | wikipedia

Pandangan ini senada dengan pernyataan Ketua Lembaga Kajian Sejarah, Sosial dan Budaya (LKS2B) Kalimantan, Mansyur yang menyatakan bahawa "Eksistensi lanting dalam masyarakat Banjar memiliki salah satu nilai penting sebagai pelestarian kebudayaan yang dimiliki. Begitu juga dengan pandangan dosen Arsitektur Universitas Lambung Mangkurat, Ira Mentayani,.

Menurutnya, Kota Banjarmasin tidak perlu meniru negara-negara lain dalam mendesain revitalisasi kebermanfaatan potensi sungai, karena karakteristik budaya asli Suku Banjar yang identik sekaligus otentik sungainya, memang sangat menarik dan mempunyai nilai-nilai estetika mumpuni sekaligus bernilai tinggi jika benar-benar dikelola dan dikembangkan dengan baik secara maksimal. Salah satunya, ya dengan merevitalisasi berbagai kearifan rumah lanting yang berdiri tepian berbagai sungai. 

Memang, secara faktual bangunan rumah lanting yang masih tersisa banyak yang terlihat tidak sedap dipandang mata, sehingga memberi kesan kumuh, kotor dan jorok. Ya wajar saja, karena sebagian besar bangunan rumah lanting yang masih tersisa memang hanya difungsikan sekedar sebagai rumah tinggal pribadi yang sepertinya samasekali tanpa sentuhan pembinaan yang memadai dari berbagai pihak yang berkepentingan, khsusnya untuk urusan estetika apalagi untuk perawatannya dan itu semua masih sangat bisa untuk disempurnakan! 

Rumah Lanting yang Juga Difungsikan Sebagai Warung | Kumparan
Rumah Lanting yang Juga Difungsikan Sebagai Warung | Kumparan

Sayangnya, sampai hari ini sepertinya memang belum ada niatan pemerintah untuk melestarikan keberadaan bangunan rumah lanting di sungai-sungai yang membelah Kota Banjarmasin tersebut, atau setidaknya memberdayakannya dengan cara membinanya sebagai bagian dari pelestarian budaya  atau syukur-syukur sekaligus membedahnya agar menjadi lebih layak dan menarik, sehingga juga bisa menjadi daya tarik bagi pelancong yang datang ke Banjarmasin.

Syukurnya, ditengah-tengah menghilangnya penampakan sebagian besar rumah lanting, juga memunculkan banyak ide cemerlang dari masyarakat yang sejatinya juga tidak rela budaya unik khas Urang Banjar ini kelak hanya menjadi dongeng bagi anak cucu, termasuk saya yang terus merindukan kerlap-kerlip lampunya di malam hari yang begitu indah dan selalu membuat karindangan (rindu berat;bhs Banjar).

Buktinya, banyak sekali bermunculan ide-ide segar untuk melestarikan rumah lanting, bahkan tidak hanya ide dari segi arsitektur dan materi fisik bangunannya saja, tapi juga dari segi pemanfaatannya, seperti dijadikan rumah makan apung, perpustakaan, juga hotel atau penginapan dan banyak lagi yang lainnya.


Semoga bermanfaat!

Salam dari Kota 1000 Sungai, Banjarmasin nan Bungas!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun