Pemilihan nama ini sepertinya sangat erat kaitannya dengan sosiopsikologis masyarakat Banjar yang sangat dekat bahkan identik dengan agama Islam yang menjadikan kaum sebagai pribadi yang dihormati dan dipercaya. Terbukti! Masyarakat akhirnya benar-benar menaruh kepercayaan pada "citarasa" warung kaum yang memang juara!
Baca Juga :Â "Mailangi" Pengrajin Seni Ukir Banjar yang Tersisa
Selain itu, kejelian pengelolanya menyediakan fasilitas Drive Thru yang khusus melayani pembeli yang ketupat kandangan-nya dibungkus untuk dibawa pulang, layaknya fasilitas Drive Thru di restoran waralaba asing yang banyak bertebaran di pelosok kota besar, menjadi keunikan sekaligus strategi jitu yang cerdas. Disini, pembeli tidak perlu turun dari kendaraan untuk memesan ketupat kandangan! Keren kan?
Sedangkan satu keistimewaan ketupat kandangan made in WARUNG KAUM ini, sudah tentu terletak pada kualitas racikan bumbunya yang maknyuuuuus! Tidak terlalu asin dan sedikit agak manis, makanya disini juga disediakan sajian telur asin sebagai kawan makan bagi yang suka citarasa asin.
Baca Juga :Â Cerita Masjid Tua Tanpa Nama di Sungai Jingah, Banjarmasin
Selain menu ketupat kandangan original dengan lauk ikan haruan yang dibakar dulu sebelum dimasukkan dalam kuah bersantan kental dengan campuran ragam rempah-rempah itu, Warung Kaum ini juga menyediakan menu ketupat dengan lauk telur itik.Â
Menu ini biasanya menjadi alternatif bagi penikmat ketupat kandangan yang ingin variasi lain atau kebetulan tidak bisa makan ikan haruan/ikan gabus yang terkenal mempunyai banyak duri-duri halus yang bagi sebagian orang dianggap berbahaya atau merepotkan.
Tertarik untuk mencoba? "Follow our sosmed"Â kata @warung kaumÂ
Yuk jalan-jalan ke Banjarmasin...