Mohon tunggu...
kaekaha
kaekaha Mohon Tunggu... Wiraswasta - Best in Citizen Journalism 2020

... penikmat budaya nusantara, buku cerita, sepakbola, kopi nashittel, serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Inspirasi di Balik Berdirinya Markas Besar PBB "Bungas" di Banjarmasin

1 Desember 2018   09:20 Diperbarui: 1 Desember 2018   10:12 1158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Toples Multiguna Berbahan Kayu triplek/Plywood (Foto : @kaekaha)

Ada beberapa kisah besar yang menjadi latar belakang berdirinya PBB "Bungas" atau @pernikbanua ini, sehingga sekarang tetap bisa eksis memberi pilihan serta alternatif souvenir yang lebih cantik dan inovatif bagi para kolektor souvenir baik lokal Kalimantan Selatan maupun  wisatawan yang datang ke  Kalimantan Selatan, baik dari dalam maupun luar negeri.

Tragedi Buta Warna yang sempat membawa saya ke titik terendah dalam fase perjalanan kehidupan, menjadi kisah besar pertama yang memberi andil utama lahirnya @pernikbanua di Kota 1000 Damkar, Banjarmasin.

Baca Juga : Memasyarakatkan, Pentingnya Tes Buta Warna Sejak Dini

Kelainan buta warna yang saya dapatkan sebagai warisan turun-temurun (terpaut sex) dari leluhur saya  yang sebelumnya sama sekali tidak saya ketahui, mengharuskan saya memutar haluan hidup 180 derajat dari arah yang sejak kecil sudah saya jaga dan perjuangkan keberhasilannya bersama-sama dengan orang-orang terkasih disekitar saya.

Kap Lampu motif ukiran Dayak (Foto : @pernikbanua)
Kap Lampu motif ukiran Dayak (Foto : @pernikbanua)
Dengan berat hati dan asa yang hancur berkeping-keping, saya harus merelakan cita-cita dan harapan besar saya menjadi dokter, justeru ketika satu kaki saya sudah mulai menapaknya dan saya menolak untuk “curang”! 

Meskipun jalan untuk mengejar cita-cita dengan cara yang tidak akan diridhoi oleh Allah SWT saat itu sangat terbuka. Saya meyakini, seburuk apapun takdir yang harus saya jalani saat itu pastilah bagian dari rencana besar dan terbaik dari yang Maha Besar dan Maha Baik, Allah SWT untuk saya dan orang-orang terkasih disekitar saya.

Untuk mencari dan mendapatkan bagian-bagian dari puzzle kehidupan saya yang harus tetap berjalan dan berlajut pasca ditetapkan sebagai penyandang buta warna, saya berusaha menterjemahkannya dengan terus berikhtiar dengan menggali berbagai potensi besar yang saya miliki.

Sebagian Produk Hits dari @pernikbanua (Foto/Grafis : @pernikbanua)
Sebagian Produk Hits dari @pernikbanua (Foto/Grafis : @pernikbanua)
Jalan panjang untuk menggali potensi besar dalam diri saya akhirnya mempertemukan saya kembali dengan kreasi berupa miniatur Masjid dari plywood yang pernah saya buat ketika masih duduk di SMP di awal-awal tahun 90-an yang masih terpajang dengan cantiknya di atas lemari pajangan di rumah orangtua saya di lereng sebelah timur Gunung Lawu, Jawa Timur.


Inilah cikal-bakal dari munculnya ide untuk mendirikan Markas Besar PBB "Bungas" yang sampai sekarang terus berjuang tidak hanya berkarya dan berkreatifitas untuk saya pribadi tapi juga berusaha menghidupkan asa dari penyandang buta warna di Indonesia. Alhamdulillah, kampanye saya untuk terus memperkenalkan pentingnya tes butawarna sejak dini kepada seluruh masyarakat Indonesia dengan terus menggali potensi diri, mendapat apresiasi dan dukungan dari Narasi TV, Broadcast Start Up milik dari Najwa Shibab host dari Acara Mata Najwa. Berikut videonya, 


Saya perhatikan anak-anak saya yang mulai tumbuh remaja, mereka seperti terjebak dengan rutinitas pola belajar harian anak-anak sekarang yang cenderung pragmatis dan seperti robot yang miskin kreatifitas. Selain karena pelajaran praktis tentang keterampilan/kerajinan tangan yang sepertinya memang sudah menghilang dari kurikulum, sistem belajar fullday sedikit banyak juga mempengaruhi intensitas interaksi mereka dengan lingkungan sekitar menjadi sangat terbatas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun