Kegemilangan terbesar kita bukanlah karena kita tidak pernah jatuh, tetapi karena kita bangkit setiap kali kita jatuh (Confucius)
Pernik Banua Banjar “Bungas” atau disingkat menjadi PBB “Bungas”, begitu nama resmi dari usaha kreatif yang saya dirikan sejak beberapa tahun yang lalu di salah satu sudut Kota 1000 Sungai, Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Makna nama Pernik Banua Banjar “Bungas” secara harfiah berarti benda-benda kecil yang cantik dari Kampung Banjar. Selanjutnya masyarakat penikmat karya-karya kreatif lebih mengenal kami dengan sebutan @pernikbanua saja.
Usaha kreatif yang memproduksi berbagai produk souvenir berbahan dasar plywood atau triplek yang mempunyai motto tagline“Pusat Souvenir Khas Kalimantan yang Unik, Menarik dan Bermanfaat” ini, menjadikan teras rumah yang sudah dimodifikasi menjadi MABES PBB alias Markas Besar PBB "Bungas" yang berfungsi tidak hanya sebagai wadah untuk berkreasi dan berproduksi semata, tapi juga sebagai ruang berinteraksi dengan berbagai kalangan dan komunitas yang tertarik dengan aktifitas serta proses kreatif @pernikbanua.
Tagline visioner diatas menjadi dorongan utama inspirasi dari terciptanya desain produk kreatif @pernikbanua yang tidak hanya berusaha menciptakan karya seni yang unik dan menarik secara visual, tapi juga bisa memberi sentuhan manfaat sepadan pada karya seni cantik yang akan menjadi pengisi ruang-ruang aktifitas kehidupan kita semua.
"Khusus untuk Kompasianers dari seluruh pelosok Indonesia, jika tertarik dengan produk kreatif @pernikbanua kontak saja media yang tersedia. Harga promo khusus untuk pemesanan semua jenis produk yang diinginkan siap memanjakan kamu semua. Untuk pengiriman jangan kuatir, karena JNE akan mengantarkan pesanan sampai di depan pintu rumah kamu! Mau?"
Berikut berapa produk kreatif dari @pernikbanua yang telah berterbangan ke seluruh pelosok nusantara, toples serbaguna aneka motif hiasan, miniatur mobil, termasuk Truck Box yang juga berfungsi sebagai kotak tissu, Kap lampu multi aplikasi bisa digantung, ditempel di dinding atau ditaruh diatas meja dengan berbagai motif ukiran dayak, floral, bahkan gambar siluet wajah yang bersifat custom.
Jam Dinding dengan berbagai keunikan, seperti custom siluet wajah (pribadi, tokoh atau kartun) berikut angka jam berupa kata dalam bahasa daerah, kaligrafi dengan berbagai gaya dengan jam tawwaf, yaitu jam yang arah putar jarumnya berputar kearah kiri (brand "Tapalink"), Miniatur pesawat yang bisa dipadu dengan jam meja, wadah handphone, Ballpoint dan alat kantor lainnya, berbagai bentuk puzzle 3 Dimensi.
Ada beberapa kisah besar yang menjadi latar belakang berdirinya PBB "Bungas" atau @pernikbanua ini, sehingga sekarang tetap bisa eksis memberi pilihan serta alternatif souvenir yang lebih cantik dan inovatif bagi para kolektor souvenir baik lokal Kalimantan Selatan maupun wisatawan yang datang ke Kalimantan Selatan, baik dari dalam maupun luar negeri.
Tragedi Buta Warna yang sempat membawa saya ke titik terendah dalam fase perjalanan kehidupan, menjadi kisah besar pertama yang memberi andil utama lahirnya @pernikbanua di Kota 1000 Damkar, Banjarmasin.
Baca Juga : Memasyarakatkan, Pentingnya Tes Buta Warna Sejak Dini
Kelainan buta warna yang saya dapatkan sebagai warisan turun-temurun (terpaut sex) dari leluhur saya yang sebelumnya sama sekali tidak saya ketahui, mengharuskan saya memutar haluan hidup 180 derajat dari arah yang sejak kecil sudah saya jaga dan perjuangkan keberhasilannya bersama-sama dengan orang-orang terkasih disekitar saya.
Meskipun jalan untuk mengejar cita-cita dengan cara yang tidak akan diridhoi oleh Allah SWT saat itu sangat terbuka. Saya meyakini, seburuk apapun takdir yang harus saya jalani saat itu pastilah bagian dari rencana besar dan terbaik dari yang Maha Besar dan Maha Baik, Allah SWT untuk saya dan orang-orang terkasih disekitar saya.
Untuk mencari dan mendapatkan bagian-bagian dari puzzle kehidupan saya yang harus tetap berjalan dan berlajut pasca ditetapkan sebagai penyandang buta warna, saya berusaha menterjemahkannya dengan terus berikhtiar dengan menggali berbagai potensi besar yang saya miliki.
Inilah cikal-bakal dari munculnya ide untuk mendirikan Markas Besar PBB "Bungas" yang sampai sekarang terus berjuang tidak hanya berkarya dan berkreatifitas untuk saya pribadi tapi juga berusaha menghidupkan asa dari penyandang buta warna di Indonesia. Alhamdulillah, kampanye saya untuk terus memperkenalkan pentingnya tes butawarna sejak dini kepada seluruh masyarakat Indonesia dengan terus menggali potensi diri, mendapat apresiasi dan dukungan dari Narasi TV, Broadcast Start Up milik dari Najwa Shibab host dari Acara Mata Najwa. Berikut videonya,
Saya perhatikan anak-anak saya yang mulai tumbuh remaja, mereka seperti terjebak dengan rutinitas pola belajar harian anak-anak sekarang yang cenderung pragmatis dan seperti robot yang miskin kreatifitas. Selain karena pelajaran praktis tentang keterampilan/kerajinan tangan yang sepertinya memang sudah menghilang dari kurikulum, sistem belajar fullday sedikit banyak juga mempengaruhi intensitas interaksi mereka dengan lingkungan sekitar menjadi sangat terbatas.
Dari sinilah, saya berpikir keras bagaimana caranya untuk memberikan sebuah wacana segar mengisi kekosongan aktifitas kreatif anak-anak saya dengan cara yang menyenangkan dan menghibur, sekaligus mencoba membangun kerangka berproses kreatif yang bisa memberi manfaat ekonomis untuk keluarga dan tentunya untuk cita-cita besar saya untuk terus melakukan campaign project“memasyarakatkan pentingnya tes buta warna sejak dini kepada seluruh masyarakat Indonesia”. Inilah kisah besar kedua yang menjadi pemicu lahirnya PBB “Bungas”
Pada era itu, sebenarnya tidak hanya kerajinan tangan dari bahan triplek saja yang populer, tapi juga berbagai bentuk kerajinan tangan lainnya juga sulak atau kemoceng dari bahan bulu ayam jago atau dari bahan tali rafia/rumput Jepang, terus ada juga keset dari bahan sabut kelapa atau dari alas kaki alias sandal jepit bekas, Pigura dan aneka mainan padat hasil cetakan dari bahan campuran semen dan lilin cair. Sangat menakjubkan!
Kerinduan pada suasana hangat yang penuh dengan keakraban, kepedulian dan kebersamaan yang benar-benar natural ditambah dengan potensi besar produk kerajinan dari triplek untuk mendapatkan ceruk pasar potensial menjadi alasan ketiga saya membidani lahirnya Markas Besar PBB "Bungas".
Kisah Kolaboraksi Dahsyat @pernikbanua dengan JNE
Sabtu pagi, 6 Mei 2017 ada pesan masuk melalui aplikasi WA saya dari seorang ibu yang mengaku berasal dari Kota Padang Sumatera Barat. Setelah saling menyapa dan menyampaikan maksud, ternyata beliau tertarik dengan salah satu produk kreatif dari @pernikbanua produksi kami, yaitu kupu-kupu berbentuk puzzle 3 Dimensi berikut harga jual per-piece nya. Hanya saja, puzzle kupu-kupu 3D itu harus sudah mendarat di meja kantor beliau di Padang paling lambat pada Selasa pagi, 9 Mei 2017.
"Karena, siang harinya akan dipakai", Kata beliau.
Mau tidak mau orderan tetap harus saya ambil, sekalian promosi untuk Sumatera Barat dan sekitarnya pikir saya. Urusan pengiriman dipikir sambil jalan saja, kalau perlu harus ngerayu ekspedisi langganan agar semuanya beres!
Senin pagi, hampir seluruh kantor ekspedisi "ternama" di Banjarmasin saya datangi. Semuanya angkat tangan dan menyerah, termasuk beberapa perusahaan expedisi terkenal yang salah satunya merupakan langganan saya sebelumnya. Alasan mereka macam-macam, waktunya terlalu mepet, armada nggak bisa langsung karena Padang tidak termasuk Kota tujuan utama, Armada harus transit dulu ke Jakarta dan banyak lagi alasan lainnya.
Akhirnya saya coba telepon sesama teman penjual kerajinan online untuk meminta masukan dan referensi ekspedisi lain yang kira-kira bisa menerbangkan si kupu-kupu ke Padang hari ini juga.
"Sudah coba JNE?", tanya teman saya dari seberang
Akhirnya, tanpa ba bi bu saya langsung menuju kantor JNE Banjarmasin di Jalan Gatot Subroto No. 43-45. Siapa tahu JNE bisa menerbangkan si kupu-kupu ke Kota Padang. Alhamdulillah! Betapa leganya hati saya ketika customer service cantik yang melayani saya dengan mantap dan serius mengatakan bahwa kupu-kupu saya akan mendarat di Kota Padang bahkan di meja kerja si ibu pembeli pada pagi esok hari. Syaratnya, lokasi alamat si-Ibu ada di dalam Kota Padang. Wooooow Yes!
Benar saja, keesokan siangnya si-ibu mengirim pesan melalui WA, kalau 1 set puzzle kupu-kupu 3D-nya sudah mendarat dengan selamat di meja kerjanya di salah satu Bank Syariah di Kota Padang, sekitar satu jam yang lalu. Terima kasih JNE, kesan pertamanya begitu menggoda!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H