Menurut beliau seperti di kutip dari laman Banjarmasin post, "burung camar termasuk burung dengan habitat laut yang bersifat carnivora. Laut terdekat dengan Sungai Martapura adalah laut Jawa.Â
Tapi melihat cuaca saat ini yang relatif stabil, seharusnya kawanan burung-burung laut ini relatif mudah juga mendapatkan makanan di laut, sehingga tidak perlu mencari makan sampai jauh ke pedalaman di Sungai Martapura".
Selain dua pendapat yang bersifat hipotesanya awal seperti tersebut diatas, ada satu pendapat menarik lagi terkait kehadiran kawanan burung-burung camar cantik yang sekarang sedang ramai jadi buah bibir masyarakat Kota Banjarmasin tersebut, yaitu hipotesa dari Professor Mochammad Arief Soendjoto, pakar yang juga guru besar Ilmu Konservasi FloraFolder dan Fauna, Fakultas Kehutanan, Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin.
Menurut Prof Arief, kemungkinan besar burung-burung tersebut adalah burung migran dari belahan bumi utara yang pada bulan Oktober sekarang ini sedang memasuki musim dingin. Kawanan burung ini terbang ke selatan untuk mencari daerah yang lebih hangat.
Apalagi jika melihat sertanya mengamati  ciri-ciri "burung camar" tersebut dari foto-foto yang beredar, tanda hitam di belakang mata burung itu merupakan ciri khusus dari burung dara laut sayap putih yang mempunyai nama latin childonias leucopterus. Burung-burung yang sekarang berkumpul di Banjarmasin ini masih belum berbiak (non breeding) alias masih muda/remaja.
Sebagai contoh, di sekitar pelabuhan Trisakti, Banjarmasin yang lokasinya di tepian Sungai Barito jauh dari laut juga banyak terdapat burung camar yang berterbangan mencari makanan di permukaan air Sungai Barito.Â
Tapi, untuk memastikan hipotesa awal tersebut, memang harus dilakukan pengamatan secara langsung, Â agar bisa melihat dengan benar jenis spesies burungnya. bahkan kalau perlu harus dilakukan penelitian intensif biar hasilnya akurat.
Dari ketiga teori diatas, sejauh ini memang belum ada yang bisa memastikan asal-usul serta kronologi ilmiah dari kehadiran sekawanan  burung camar cantik itu di Kota 1000 Sungai, Banjarmasin. Tapi yang pasti, kehadiran burung-burung cantik itu telah menambah cantik fragmentasi alam di seputar ekosistem sungai Martapura.Â
Aksi-aksi atraktif kawanan burung ini saat berburu makanan menjadi hiburan langka yang tidak setiap hari  bisa dinikmati masyarakat. Atau jangan-jangan burung-burung itu memang dikirim sama yang menciptakanNya sebagai kado hadiah ulang tahun Kota Banjarmasin yang baru saja memasuki usia ke 492?Â
Tertarik juga untuk menikmati sensasinya? Yuk jalan-jalan ke Banjarmasin!