Beberapa hari terakhir, masyarakat Kota Banjarmasin khususnya yang tinggal di tepian Sungai Martapura mendapat hiburan tidak biasa dari hadirnya sekawanan burung camar yang bertembangan rendah diatas aliran Sungai Martapura.Â
Fenomena langka yang tidak biasa terjadi di lingkungan Sungai Martapura ini, tentu menarik perhatian masyarakat Kota Banjarmasin dan sekitarnya, terutama yang kebetulan sedang bersantai di sekitar  siring menara pandang, destinasi wisata sungai di Jalan Pierre Tendean yang setiap hari memang selalu ramai oleh pengunjung.
Burung-burung berbulu putih yang biasanya sering terlihat di sekitar pelabuhan laut dan di tepian pantai ini belum diketahui asal-usulnya. Kawanan unggas cantik ini diduga sebagai rombongan yang sedang melakukan migrasi dan dalam beberapa hari terakhir ini terlihat sedang singgah di Banjarmasin.Â
Di sepanjang Sungai Martapura yang membelah Kota Banjarmasin, kawanan burung carnivora yang dikenal sebagai pemakan aneka ikan, udang dan berbagai biota laut lainnya ini terlihat memamerkan atraksi ketangkasan dalam menangkap makanan di permukaan air sungai. Secara bergantian mereka terbang rendah untuk mengintai serta menunggu mangsa muncul di permukaan air sungai.

Fenomena tidak  biasa, kehadiran sekawanan burung yang kemungkinan besar merupakan burung migran yang semakin menambah ramai suasana kawasan siring Sungai Martapura yang lokasinya tepat di jantung Kota Banjarmasin ini, tentu menarik perhatian banyak pihak.Â
Tidak hanya masyarakat umum yang merasa terhibur, tapi juga para praktisi konservasi, akademisi dan juga pakar lingkungan konservasi dari Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin.

Ada teori yang menyebutkan sebagian besar burung camar yang ada di Indonesia merupakan burung migran dari kawasan benua Australia yang bermigrasi ke Indonesia ketika musim penghujan tiba.Â
Jadi ada kemungkinan kawanan burung camar yang sekarang menyerbu Kota Banjarmasin ini memang dari sana dan sampai ke Sungai Barito bahkan masuk labai ke Sungai Martapura untuk mencari sumber pakan, karena burung-burung camar ini juga dikenal suka mengikuti perjalanan perahu atau kapal untuk sampai ke tempat yang baru. Tapi untuk memastikan teori ini memang memerlukan penelitian dan pengamatan yang lebih mendalam".
Pendapat sedikit berbeda dikemukakan oleh pakar biologi yang juga dosen Prgram Studi Biologi Fakultas MIPA, Universiras Lambung Mangkurat, Banjarmasin, Muhammat.Â
Menurut beliau seperti di kutip dari laman Banjarmasin post, "burung camar termasuk burung dengan habitat laut yang bersifat carnivora. Laut terdekat dengan Sungai Martapura adalah laut Jawa.Â
Tapi melihat cuaca saat ini yang relatif stabil, seharusnya kawanan burung-burung laut ini relatif mudah juga mendapatkan makanan di laut, sehingga tidak perlu mencari makan sampai jauh ke pedalaman di Sungai Martapura".

Selain dua pendapat yang bersifat hipotesanya awal seperti tersebut diatas, ada satu pendapat menarik lagi terkait kehadiran kawanan burung-burung camar cantik yang sekarang sedang ramai jadi buah bibir masyarakat Kota Banjarmasin tersebut, yaitu hipotesa dari Professor Mochammad Arief Soendjoto, pakar yang juga guru besar Ilmu Konservasi FloraFolder dan Fauna, Fakultas Kehutanan, Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin.
Menurut Prof Arief, kemungkinan besar burung-burung tersebut adalah burung migran dari belahan bumi utara yang pada bulan Oktober sekarang ini sedang memasuki musim dingin. Kawanan burung ini terbang ke selatan untuk mencari daerah yang lebih hangat.
Apalagi jika melihat sertanya mengamati  ciri-ciri "burung camar" tersebut dari foto-foto yang beredar, tanda hitam di belakang mata burung itu merupakan ciri khusus dari burung dara laut sayap putih yang mempunyai nama latin childonias leucopterus. Burung-burung yang sekarang berkumpul di Banjarmasin ini masih belum berbiak (non breeding) alias masih muda/remaja.

Sebagai contoh, di sekitar pelabuhan Trisakti, Banjarmasin yang lokasinya di tepian Sungai Barito jauh dari laut juga banyak terdapat burung camar yang berterbangan mencari makanan di permukaan air Sungai Barito.Â
Tapi, untuk memastikan hipotesa awal tersebut, memang harus dilakukan pengamatan secara langsung, Â agar bisa melihat dengan benar jenis spesies burungnya. bahkan kalau perlu harus dilakukan penelitian intensif biar hasilnya akurat.
Dari ketiga teori diatas, sejauh ini memang belum ada yang bisa memastikan asal-usul serta kronologi ilmiah dari kehadiran sekawanan  burung camar cantik itu di Kota 1000 Sungai, Banjarmasin. Tapi yang pasti, kehadiran burung-burung cantik itu telah menambah cantik fragmentasi alam di seputar ekosistem sungai Martapura.Â
Aksi-aksi atraktif kawanan burung ini saat berburu makanan menjadi hiburan langka yang tidak setiap hari  bisa dinikmati masyarakat. Atau jangan-jangan burung-burung itu memang dikirim sama yang menciptakanNya sebagai kado hadiah ulang tahun Kota Banjarmasin yang baru saja memasuki usia ke 492?Â
Tertarik juga untuk menikmati sensasinya? Yuk jalan-jalan ke Banjarmasin!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI