Mohon tunggu...
kaekaha
kaekaha Mohon Tunggu... Wiraswasta - Best in Citizen Journalism 2020

(Mantan) Musisi, (mantan) penyiar radio dan (mantan) perokok berat yang juga penyintas kelainan buta warna parsial ini, penikmat budaya nusantara, buku cerita, sepakbola, kopi nashittel, serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Banjarmasin Diserbu Kawanan Burung Camar Bumi Belahan Utara

15 Oktober 2018   09:18 Diperbarui: 15 Oktober 2018   22:15 2340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Burung Camar di Sungai Martapura sedang Berburu Makanan (Foto : Apunk)

Menurut beliau seperti di kutip dari laman Banjarmasin post, "burung camar termasuk burung dengan habitat laut yang bersifat carnivora. Laut terdekat dengan Sungai Martapura adalah laut Jawa. 

Tapi melihat cuaca saat ini yang relatif stabil, seharusnya kawanan burung-burung laut ini relatif mudah juga mendapatkan makanan di laut, sehingga tidak perlu mencari makan sampai jauh ke pedalaman di Sungai Martapura".

Burung burung camar sedang mencari makan (foto : Apunk)
Burung burung camar sedang mencari makan (foto : Apunk)
"Jadi, kemungkinan besar kawanan burung-burung camar ini sampai ke Banjarmasin karena kesulitan mendapat makanan di habitat asalnya, sehingga mereka beralih mencari makanan ke daerah lain, sampai ke Sungai Barito dan lanjut ke Sungai Martapura dengan memangsa udang, ikan-ikan kecil dan biota sungai lainnya".

Selain dua pendapat yang bersifat hipotesanya awal seperti tersebut diatas, ada satu pendapat menarik lagi terkait kehadiran kawanan burung-burung camar cantik yang sekarang sedang ramai jadi buah bibir masyarakat Kota Banjarmasin tersebut, yaitu hipotesa dari Professor Mochammad Arief Soendjoto, pakar yang juga guru besar Ilmu Konservasi FloraFolder dan Fauna, Fakultas Kehutanan, Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin.

Menurut Prof Arief, kemungkinan besar burung-burung tersebut adalah burung migran dari belahan bumi utara yang pada bulan Oktober sekarang ini sedang memasuki musim dingin. Kawanan burung ini terbang ke selatan untuk mencari daerah yang lebih hangat.

Apalagi jika melihat sertanya mengamati  ciri-ciri "burung camar" tersebut dari foto-foto yang beredar, tanda hitam di belakang mata burung itu merupakan ciri khusus dari burung dara laut sayap putih yang mempunyai nama latin childonias leucopterus. Burung-burung yang sekarang berkumpul di Banjarmasin ini masih belum berbiak (non breeding) alias masih muda/remaja.

Burung Camar di Sungai Martapura sedang Berburu Makanan (Foto : Apunk)
Burung Camar di Sungai Martapura sedang Berburu Makanan (Foto : Apunk)
Mengenai pola makan, inilah salah satu kelebihan dari burung-burung yang mempunyai tradisi bermigrasi. Untuk survive, mereka bisa mencari makan dimana saja tidak harus didaerah yang sama dengan dengan habitat aslinya, kawasan pantai atau laut untuk burung camar.  Bahkan mereka juga  bisa mencari makan sampai jauh ke pedalaman di lingkungan persawahan atau rawa-rawa yang jauh dari laut.

Sebagai contoh, di sekitar pelabuhan Trisakti, Banjarmasin yang lokasinya di tepian Sungai Barito jauh dari laut juga banyak terdapat burung camar yang berterbangan mencari makanan di permukaan air Sungai Barito. 

Tapi, untuk memastikan hipotesa awal tersebut, memang harus dilakukan pengamatan secara langsung,  agar bisa melihat dengan benar jenis spesies burungnya. bahkan kalau perlu harus dilakukan penelitian intensif biar hasilnya akurat.

Dari ketiga teori diatas, sejauh ini memang belum ada yang bisa memastikan asal-usul serta kronologi ilmiah dari kehadiran sekawanan  burung camar cantik itu di Kota 1000 Sungai, Banjarmasin. Tapi yang pasti, kehadiran burung-burung cantik itu telah menambah cantik fragmentasi alam di seputar ekosistem sungai Martapura. 

Aksi-aksi atraktif kawanan burung ini saat berburu makanan menjadi hiburan langka yang tidak setiap hari  bisa dinikmati masyarakat. Atau jangan-jangan burung-burung itu memang dikirim sama yang menciptakanNya sebagai kado hadiah ulang tahun Kota Banjarmasin yang baru saja memasuki usia ke 492? 

Tertarik juga untuk menikmati sensasinya? Yuk jalan-jalan ke Banjarmasin!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun