Fakta era baru pembangunan infrastruktur di Banjarmasin ini sejalan dengan tekad presiden Joko Widodo yang menggagas pola pembangunan infrastrutur Indonesia sentris yang lebih menekankan konsep pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Indonesia, dengan prioritas utama pada daerah-daerah yang mempunyai potensi riil dan spesifik di sektor ekonomi, wisata dan bidang lainnya dengan tujuan untuk menggerakkan investasi, meningkatkan produktivitas dan daya saing yang diharapkan akan memunculkan kantong-kantong ekonomi baru di daerah yang diharapkan bisa ikut berperan pemeratakan kesejahteraan masyarakat di seluruh Indonesia, khususnya di luar Jawa.
Mengutip dari isi pidato pelantikan Presiden Joko Widodo tahun 2014 yang lalu, ada sebaris kalimat menggelitik yang pantas untuk diapresiasi lebih jauh.
“Bahwa kita harus bekerja dengan sekeras-kerasnya untuk mengembalikan Indonesia sebagai negara maritim. Samudera, laut, selat dan teluk adalah masa depan peradaban kita. Kita telah terlalu lama memunggungi laut, memunggungi samudera, memunggungi selat dan teluk”
Khusus untuk Kalimantan Selatan, khususnya lagi untuk Kota Banjarmasin kalimat dalam pidato Presiden "Kita telah terlalu lama memunggungi laut, memunggungi samudera, memunggungi selat dan teluk" diatas, sepertinya menemukan momentumnya! Tapi kalau di Kalimantan Selatan, khususnya Kota Banjarmasin kalimat diatas perlu ditambah "Kita telah terlalu lama memunggungi sungai!" Iya kan Pak?
Kesamaan visi dan misi membangun antara pusat dan daerah (di luar Jawa) melalui strategi pembangunan Indonesia Sentris, tentu memberikan peluang sinergi strategis yang akan memberikan dampak pembangunan yang luar biasa bagi perkembangan sosial, ekonomi dan budaya masyarakat daerah di luar Jawa. Inilah yang sebenarnya kita tunggu-tunggu selama ini!
Penetapan Kota Pusaka oleh pemerintah pusat dalam Program P3KP (Program Penataan dan Pelestarian Kota Pusaka) ini, bertujuan untuk terciptanya Kota Pusaka berkelanjutan yang dapat meningkatkan kesejahteraan bagi penduduknya dengan “Quality of Space” yang seimbang dan memadai dengan harapan bisa memberikan “Quality of Life” yang labih baik secara maksimal bagi masyarakat kota.
Keunikan budaya sungai Masyarakat Banjar (Video : You Tube/kaekaha)
Dengan masuknya Kota Banjarmasin sebagai salah satu Kota Pusaka di Indonesia, diharapkan adanya kontribusi serius, nyata dan maksimal terutama dari pemerintah, baik pusat maupun daerah dalam menjaga, melestarikan dan sekaligus memberdayakan semua aset warisan budaya di Kota 1000 sungai secara baik dan benar untuk kesejahteraan dan kemaslahatan bersama. Hal ini tentunya sangat relevan dengan grand design dan tekad besar Kota Banjarmasin yang ingin menjadikan Kota Banjarmasin sebagai Kota Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata berbasis budaya sungai.
Berikut daftar 9 kawasan Kota Pusaka Banjarmasin,