Selama ini, pendidikan pertanian hanya ada di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan jarang menjangkau lingkungan kampus. Karena itu, kampanye yang menyasar mahasiswa perlu ditingkatkan. Terkait hal ini, upaya yang dapat dilakukan, antara lain, adalah dengan memberikan insentif kepada mahasiswa yang tertarik untuk menjadi petani.Â
Insentif tersebut dapat berupa beasiswa pendidikan dengan perjanjian kontrak bakal bekerja sebagai petani setelah menamatkan pendidikan. Tentu saja ini dilakukan dengan memberikan bantuan dan pendampingan hingga mereka benar-benar mandiri dalam menjalankan kegiatan usaha tani.
Kabar baiknya, saat ini Kementerian Pertanian telah meluncurkan Gerakan Tani Milenial untuk mendorong partisipasi generasi milenial di sektor pertanian. Jika kita sadar bahwa masa depan sektor pertanian negeri ini ada di pundak mereka, gerakan seperti ini sudah sepatutnya didukung oleh semua pihak dan diimplementasikan secara masif di seluruh wilayah Indonesia. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H