Mohon tunggu...
Christian Novendy Agave
Christian Novendy Agave Mohon Tunggu... Penulis - Penyuka Rempah

Menelaah Sejarah, Budaya, dan Sosial Masyarakat.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sejarah Pempek Palembang: Beragam Versi Asal Usul

11 September 2023   19:10 Diperbarui: 13 September 2023   16:40 1126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Masyarakat Suku Kayu Agung Sumatera Selatan (Sumber: https://kataomed.com/)

Prasasti Talang Tuo (Sumber: Prasasti Talang Tuo - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas)
Prasasti Talang Tuo (Sumber: Prasasti Talang Tuo - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas)

Produk Sosial Budaya Masyarakat Kayu Agung

Masyarakat Suku Kayu Agung Sumatera Selatan (Sumber: https://kataomed.com/)
Masyarakat Suku Kayu Agung Sumatera Selatan (Sumber: https://kataomed.com/)

Informasi sejarah lokal memuat bahwa Pempek merupakan karya budaya masyarakat Kayu Agung. Masyarakat Kayung Agung dikenal sebagai salah satu suku bangsa yang gemar berdagang, mereka berdagang dengan menggunakan kapal penisia. Sistem transaksi jual beli yang berlangsung adalah dengan cara barter. Komoditas yang dibarter adalah tembikar dengan sagu dan ubi. Sistem perdagangan barter ini selalu digunakan ketika mereka sedang singgah di suatu kota perdagangan lain.

Lalu, muncullah ide dari para pedagang untuk mencampurkan antara sagu yang mereka dapat dengan ikan yang mereka tangkap ketika berlayar dari satu bandar ke bandar dagang lain. Tujuan mereka membuat makanan tersebut adalah sebagai bekal mereka dalam perdagangan. Jadi, dari olahan ikan laut dengan sagu maka menghasilkan makanan yang disebut Pempek.

Masa Kesultanan Palembang

Pada masa Kesultanan Palembang, stratifikasi penduduknya berdasarkan pekerjaan. Maka dari pembagian kelompok sosial tersebut memunculkan beragam profesi yang masih tingkat sederhana seperti bekerja sebagai petani, menangkap ikan, mengumpulkan hasil hutan, dan tambang serta berdagang. 

Munculnya kelompok masyarakat yang bekerja sebagai penangkap ikan terkait erat dengan topografi wilayah Kesultanan Palembang yang banyak dialiri oleh sungai-sungai besar dan kecil, rawa-rawa dan laut/selat. Sungai-sungai besar yang terdapat di wilayah Palembang dikenal dengan nama Batanghari Sembilan.

Batanghari Sembilan (Sumber: Batanghari Sembilan, Saksi Kejayaan Rempah Sumatera – Jelajah Kompas)
Batanghari Sembilan (Sumber: Batanghari Sembilan, Saksi Kejayaan Rempah Sumatera – Jelajah Kompas)

Jenis-jenis ikan yang dihasilkan dari sungai-sungai Palembang antara lain tapa, lemak, lais, tembakang, patin, bandeng, kluyu, pareh, datum, belida, sagaret, arok, toman, tongkol, delak, buju, lele, juara, blutulang, tebangkang dan masih banyak lagi jenis lainnya. Umumnya orang membuat pempek dengan ikan belida sebab populasi ikan belida di Sungai Musi saat itu masih sangat tinggi. Lagipula, ikan belida menjadi ikan favorit untuk bahan baku pempek sampai saat ini. 

Perdagangan Etnis Tionghoa di Sumatera Selatan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun