Suatu hari, Dina duduk di bawah pohon mangga di halaman rumah, berpikir tentang masa depannya. Tia duduk di sampingnya, sambil menggambar.
“Kak Dina, kamu akan tetap tinggal di desa, kan?” tanya Tia, memandang Dina dengan mata besar.
Dina tersenyum dan mengelus rambut adiknya. “Aku tidak tahu, Tia. Tapi aku akan selalu kembali. Aku ingin belajar lebih banyak tentang teknologi, dan suatu hari nanti, aku ingin menciptakan alat yang bisa membantu desa kita lebih baik lagi.”
Tia tersenyum, “Aku yakin kamu bisa melakukannya, Kak.”
Dina mengangguk. “Aku juga yakin. Tapi untuk saat ini, aku ingin mengajarkan lebih banyak anak-anak di sini, untuk melihat bahwa mereka juga bisa menciptakan hal-hal hebat, tidak peduli siapa mereka.”
Dina tahu bahwa jalan di depannya akan penuh tantangan, tetapi ia juga tahu bahwa ia tidak sendirian. Di belakangnya, ada keluarga, teman, dan seluruh desa yang mendukungnya.
Ia menyadari bahwa penciptaan tidak hanya tentang alat atau teknologi, tetapi juga tentang menginspirasi orang lain untuk bermimpi besar.
Suatu hari nanti, Dina akan melanjutkan petualangannya, mengejar mimpinya, dan membuktikan bahwa impian besar bisa datang dari mana saja, bahkan dari sebuah desa kecil seperti Kampung Pelangi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H