Mohon tunggu...
Jovin VerenMarfella
Jovin VerenMarfella Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Mercu Buana

42321010081 - Dosen pengampu : Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak - Desain Komunikasi Visual

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

TB2: Pencegahan Korupsi, dan Kejahatan Pendekatan Paideia

11 November 2022   03:37 Diperbarui: 12 November 2022   15:53 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan mengenai seorang pemimpin dapat kita telaah melalui teori -- teori yang telah disampaikan oleh filsuf bernama Aristokles (Plato). Pada teorinya kita akan dapat lebih mengetahui bagaimana cara menjadi sosok pemimpin yang sempurna. Maka dari itu kita akan Bersama sama mempelajari dan mengupas mengenai Teori Plato dengan pendekatan Paideia.

Teori Paideia -- Filsafat Pendidikan, Kekuasaan, Kepemimpinan Plato

Plato, seorang filsuf yang lahir di kota Athena (429-347 SM). Memiliki nama asli Aristokles, nama Plato sendiri merupakan julukan yang diberikan oleh guru senamnya, nama tersebut diberikan karenakan memiliki khas pada bagian tubuhnya, yaitu dahi dan bahu Plato yang lebar sehingga disebut sebagai si lebar (Plato). 

Plato sendiri merupakan pelopor pendidikan pada masa kejayaannya, Ia mendirikan sebuah sekolah yang mempelajari ilmu filsafat dan penelitian, instansi pendidikan itu bernama Akademi Athena di sebuah lahan yang bernama Grove of Academus (hutan academus). Pemikiran teori filsafat Plato sangat memberikan pengaruh dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan politik. Yang salah satunya akan kita bahas kali ini adalah pemikiran mengenai konsep kepemimpinan dan kekuasaan politik.

Paideia

Kata Paideia merupakan kata yang berasal dari Bahasa Yunani kuno yang memiliki pengertian sebagai pendidikan umum. Sistem pendidikan dan pelatihan budaya Yunani dan Romawi kuno. Pagaia juga digunakan dalam matematika, geografi, sejarah alam, tata bahasa, retorika, dan filsafat adalah arti kata Paideia yang sebenarnya. Ini digunakan juga pada istilah latihan seperti senam dan musik. Istilah paideia kemudian digabungkan dengan kata Yunani lainnya, "enkyklios", yang berarti melingkar, berulang, teratur, biasa. Dengan gabungan kedua kata ini, muncullah sebuah istilah menjadi "enkyklios paideia" atau biasanya kita sering dengar sebagai "esiklopedia". Dengan kata-kata ini kita dapat menyebutkan lingkaran besar dalam sistem pendidikan, atau pendidikan holistik dari praktik pembelajaran ilmiah.

Pada umumnya, dalam budaya Yunani kuno dan pada dunia Yunani-Romawi, istilah Paideia  atau biasa kita eja menjadi paideia, mengacu pada pelestarian dan pendidikan anggota ideal sebuah polis atau negara. Ini merupakan penggabungan pendidikan praktis dan kedisiplinan yang berfokus pada aspek sosial setiap individu dalam kelas sosial (aristrokasi) dalam sebuah negara. 

Dari pelatihan ini tidak hanya mencakup mata pelajaran seperti matematika dan kedokteran, tetapi juga mata pelajaran seni liberal modern (retorika, tata bahasa, filsafat, dll.). Orang orang politik dan anggota politik yang ideal serta cocok berkepimpinan adalah dia yang memiliki kecanggihan intelektual, moral, dan fisik, di samping pendidikan moral yang diyakini orang Yunani dapat diberikan melalui studi sastra (musik, puisi dan filsafat), dalam mempelajari senam dan gulat yang memiliki efek pada kekuatan fisik, pelatihan semacam itu juga dihargai.

Orang -- orang Yunani memiliki anggapan bahwa Paideia sebagai kegiatan yang dilakukan oleh orang yang memiliki kelas sosial pada suatu negara (aristocrat) yang bertujuan dan condong untuk mendidik budaya dan ide-ide mereka. Kebudayaan dan pemuda "dibentuk" melalui cita-cita kalos kagathos, yang pengertiannya adalah indah dan baik. Di dalam konsep Pendidikan Paideia Yunani adalah sebuah ide kesempurnaan dan keunggulan. Cara berpikir Yunani adalah "selalu di depan" dan Ide ini disebut arete (yang dimaksud adalah cita-cita tertinggi dari seluruh budaya Yunani).

Pendidikan (paideia) merupakan wahana membimbing murid dari sebuah tempat yg gelap menuju terang (peristrophe) buat mencapai kebenaran/kebijaksanaan (periagoge). Pada sistem paideia terdapat sesuatu yang menarik, hal itu adalah pendidik wajib berfokus dan serius dalam mendidik murid. Semua usaha merupakan bekal pada akhirnya. Lebih lanjut, Plato pula menekankan pentingnya pendidikan melalui permainan & seni. Apabila individu ingin sebagai pemimpin, mereka wajib berfokus bermain melalui permainan yg berkaitan menggunakan pendidikan moral (Plato, 1988).

Dalam penjelasan Plato, Arete adalah kualitas yang membuat seseorang menjadi pribadi yang lebih baik dan lebih bahagia. Keunggulan moral merupakan hal utama dari Arete sendiri. Pejelasan Plato semuanya mengenai Arete adalah titik pencapaian dari sebuah pendidikan. Reid menjabarkan dasar hipotesis Plato bahwa olahraga dapat mengembangkan karakter. Penjelasan itu meliputi; (1) Seseorang itu adalah orang yang atletik (2) Jiwa adalah sumber gerak tubuh. (3) Arete adalah hal yang paling utama dalam jiwa, sama halnya dengan tubuh, dan olahraga menghilangkan kantuk. Berdasarkan hal tersebut, Plato mengemukakan pendapat bahwa pendidikan jiwa adalah pendidikan moral begitu juga sebaliknya, pendidikan moral adalah pendidikan jiwa. Pada kesimpulan Plato gymnastike atau olahraga juga memberikan pengaruh dalam sebuah Pendidikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun