3. Menyajikan Makanan dengan Cara Menarik
Anak-anak sering kali lebih tertarik untuk mencoba makanan jika disajikan dengan cara yang menarik. Kreativitas dalam penyajian makanan bisa menjadi kunci untuk mengatasi anak yang susah makan.
Gunakan cetakan kue untuk membentuk makanan menjadi bentuk-bentuk lucu, seperti bintang atau hati. Anda juga bisa menyusun makanan dalam bentuk wajah atau hewan yang disukai anak. Warna-warna cerah dari sayuran dan buah-buahan juga bisa menarik perhatian mereka.
Selain itu, melibatkan anak dalam proses memasak bisa menjadi cara yang efektif untuk meningkatkan minat mereka terhadap makanan. Biarkan mereka membantu menyiapkan bahan makanan atau menghias piring mereka sendiri. Aktivitas ini bisa membuat anak merasa lebih terlibat dan lebih mau mencoba makanan yang mereka buat.
4. Menghindari Paksaan dan Tekanan
Memaksa anak untuk makan atau memberikan tekanan berlebihan bisa berdampak negatif dan membuat mereka semakin enggan makan. Sebaiknya, ciptakan suasana makan yang santai dan tidak terburu-buru.
Beri anak kesempatan untuk memilih sendiri makanan yang ingin mereka makan dari pilihan yang sehat. Ini akan memberi mereka rasa kontrol dan tanggung jawab atas apa yang mereka makan. Jika anak tidak mau makan, hindari memarahi atau menghukum mereka. Sebaliknya, cobalah untuk tetap tenang dan sabar, serta terus menawarkan makanan tersebut di lain waktu.
Menghindari paksaan dan tekanan juga membantu anak untuk mengembangkan hubungan yang positif dengan makanan, sehingga mereka lebih mungkin untuk makan dengan baik di masa depan.
5. Menjaga Ukuran Porsi yang Sesuai
Sering kali, anak menolak makan bukan karena mereka tidak suka makanannya, tetapi karena porsinya terlalu besar. Anak-anak memiliki perut yang lebih kecil dan membutuhkan porsi makan yang lebih sedikit dibandingkan orang dewasa.