Mohon tunggu...
Juvialen
Juvialen Mohon Tunggu... -

Kata-katamu adalah kualitas dirimu

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Dari Romania ke Karawang, Joseph Souisa dan Dedikasinya untuk Tinju

17 September 2016   12:24 Diperbarui: 17 September 2016   12:41 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Saya yang mengusulkan buat fasilitas untuk latihan tinju, dan disetujui oleh Pindo Deli. Sampai sekarang sudah berjalan tujuh tahun,” ungkap Joseph.

Rupanya tidak hanya rezeki materi yang didapat Joseph, di kabupaten ini pula ia bertemu dengan sang istri tercinta yang sebelumnya merupakan karyawan PT Pindo Deli. Perkawinannya dikaruniai oleh tiga jagoan, yang tertua saat ini menginjak usia 21 tahun bernama Christoper Carlos Souisa.

Christoper sempat mengikuti jejak ayahnya, ia memenangkan kejuaraan tinju antar pelajar di Kota Bandung pada event Pangdam Siliwangi beberapa tahun lalu. Tetapi karena saat ini kuliahnya pindah ke Ambon, Christoper tak lagi menekuni tinju, dalihnya adalah dia tidak mau dilatih oleh orang lain selain ayahnya sendiri.

Nihil Atlet Tinju Asli Putra Daerah

Sayangnya, atlet tinju asal Kabupaten Karawang saat ini tidak ada yang asli putra daerah, mereka adalah atlet asal Maluku yang tinggal di Karawang. Joseph menilai hal tersebut karena kurangnya minat putra daerah untuk menekuni tinju secara total.

“Putra daerah itu banyak yang baru latihan fisik saja sudah mundur. Berbeda dengan tahun 1980-an masih banyak yang mau latihan tinju, tapi sekarang sepertinya minat mereka sudah merosot,” sesalnya.

Suasana latihan di sasana tinju PT Pindo Deli. Sumber: istimewa
Suasana latihan di sasana tinju PT Pindo Deli. Sumber: istimewa
Joseph menyadari bahwa cabor tinju di Indonesia tidak sebesar bulu tangkis. Singkatnya dia menjelaskan bahwa pada cabor bulu tangkis, para atlet, pelatih, maupun pengurusnya adalah orang-orang yang memang sudah lama berkecimpung di bulu tangkis.

Tidak demikian dengan cabor tinju. Menurut dia, kebanyakan pelatih dan pengurus tinju bukanlah orang yang dari awal mula memiliki basic pengetahuan tinju yang memadai, melainkan hanya bermodalkan kedekatan dengan para petinggi, baru diangkat jadi pelatih atau pengurus.

“Jadi, pengurus tinju adalah orang-orang yang punya akses ke tinju. Kalau demikian bagaimana tinju kita mau maju?” ujarnya mengkritisi.

Keponakan Harry Souisa—personil grup musik gospel Masnait Group ini memiliki harapan agar ke depannya bisa merekrut atlet lebih banyak lagi, dari yang tercatat saat ini sebanyak 11 atlet dari seluruh Karawang.

“Saya sudah bicarakan dengan rekan-rekan direksi dari Pindo Deli, kita akan memajukan Pertina Kabupaten Karawang agar lebih baik lagi. Khususnya untuk menyambut Porda di Bogor 2018 mendatang, supaya kita bisa membawa nama baik Karawang ke sana,” harapnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun