Mohon tunggu...
JUSTIN HARTANTO LIE
JUSTIN HARTANTO LIE Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Hai

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Persaudaraan Berawal dari Pertikaian

30 Januari 2024   11:50 Diperbarui: 1 Februari 2024   08:41 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

    "Anak-anak untuk beberapa bulan kedepan kalian semua akan mulai melakukan kegiatan P5 yang selanjutnya dan bertemakan kebhinekaan untuk kalian tampilkan saat acara Lustrum ke-7 Stero."

Setelah pemberitahuan dari Bu Aye mengenai pembagian daerah untuk kegiatan P5, kami semua pun kembali ke kelas untuk mendiskusikannya dan melakukan latihan. Setelah sesampainya di kelas aku pun berkata.

    "Gais berhubung kita dapatnya daerah Sulawesi ada gak disini yang berasal dari daerah Sulawesi biar kita bisa lebih mudah dalam latihan P5 ini,"

    "Aku..." ucap gilbert

    "Ok sip... gilbert kamu ada ada saran ide gk buat kegiatan P5 ini," balasku kepada gilbert

    "Ada sih... gimana kalau untuk P5 nih kita pakai adat pernikahan di sulawesi," ucap gilbert kepada ku

    "Tapi kalau cuman kita tampilkan adat pernikahan sulawesi nanti terasa boring gimana kalau kita tambahan kayak tarian dan fashion show." sahut temanku yang bernama vania

Setelah berdiskusi panjang akhirnya diputuskan kalau kami akan menampilkan adat pernikahan Sulawesi, tarian, dan fashion show, kemudian kami pun langsung melakukan latihan. Setelah beberapa hari kami latihan terjadilah konflik antara diriku dengan temanku yang bernama nael karena pendapatku yang gak diterima oleh nael secara kasar. 

    "Gais menurut pendapatku lebih kita saling memahami satu sama lain karena dari yang Kulihat dalam latihan P5 ini terlalu banyak paksaan," ucap diriku kepda semuanya

    "OI... INI GAK AKAN ADA PAKSAAN JIKA KALIAN BISA LATIHAN DENGAN BENAR," balas Nael

    "LU BICARA YANG SANTAI DIKIT DONG WOI." balas aku kepada nael

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun