Beberapa langkah yang juga sangat penting dan strategis:
- FIFA dikejutkan dengan segepok info langsung tanpa perantara tentang kebobrokan PSSI, lha sbagai induknya, temtu aja FIFA langsung kaget sama syok! Imbasnya mreka diam seribu basa saat konperensi pers setelah kunjungan.. menahan malu tentunya kerana "anaknya (PSSI)" ternyata amburadul...
- Gak nganggep apa itu Tim Ad Hoc bentukan FIFA, dengan strategi "pura2 bodoh" minta FIFA kasih TOR sgala. Padahal Menpora tau, ya jelas tau lah kalo yg harus bikin TOR itu ya Tim Ad Hoc itu sendiri yg ngarti sgala macem tetek bengek persoalan sepakbola nasional.. utusan FIFA sbagai wasitnya doang ajah sambil memastiken bhw semua kudu di bawah naungan FIFA.. tapi strategi pura2 bego ini sengaja dipasang biyar para lawan2nya memandang remeh, kemudian tingal ditiup ajah pasti pada jatuh sendiri...
- Tim Kecil.. nama-namanya sama TORnya sampe skarang juga belum dipublish.. ini juga strategi jitu.. soalnya kalo nama orang2 hebat itu dikluarkan dari skarang, akan jadi sasaran tembak dan diganggu oleh lawan2 pulitiknya.. strategi ini persis meniru "tetap dibungkusnya" roadmap dan blue print reformasi tata kelola sepakbola nasional.. kesannya sepeti Menpora sama sekali gak siap.. padahal gak begitu faktanya, Mepnora sama tim transisi sudah siap serebu persen kok, tinggal pencet tombol remote aja trus semuanya akan jalan bagus...
Strategi ini sebenarnya untuk memelekkan mata FIFA, bahwa FIFA yang butuh Indonesia bukan Indonesia yg butuh FIFA.. Seperti udah ditulis oleh salah satu kompasianer pengiols fanatik Menpora, suatu saat FIFA akan dateng nangis merengek-rengek kemari.. dan saat itu tiba, harganya akan sudah teramat amat mahal sekali... dan tanpa FIFA, dijamin bahwa klub dan Timnas akan tidak dapat dikalahkan oleh klub dan Timnas dari negeri manapun.. karena memang ga akan bertanding dengan tim2 dari luar negri.
JURUS#5: Kembali ke PSSI!
Hahaha! Ntar dulu... ini juga gak mungkin terjadi.. tapi ya biarkan aja para pengkritik Menpora memikirkan soal gak penting ini, yang jelas sih bagi Menpora maupun para pengidols fanatiknya, yang dimaksud adalah PSSI baru dimana pengurusnya adalah orang2 yang profesional, cerdas, penuh integritas, punya visi besar, paham tentang karakter manusia2 Indonesia, tidak ada kepentingan puitik, bebas dari kepentingan ekonomi, terblokir dari beban jelek masa lalu dan masa kini... Kalau toh siapa nama2 orang2 yang dimaksud itu sampe skarang juga belum pernah dimunculkan, itu semata kerana strategi biyar mereka gak diganggu sama para pengurus mafia dan kroni2nya yang sudah puluhan tahun menguasai jagad raya sepakbola nasional tanpa mempersembahkan satu pun prestasi yang membanggakan...
Apapun itu... kita tungguh ajah drama ini sampai tamat.. yang jelas, sebuah sajak ini kembali ditampilkan.. syapa tau bisa jadi bahan refleksi...
Â
daripada sejuta khayalan dan angan-angan, lebih baik dengan satu keinginan
daripada sejuta keinginan, lebih baik dengan satu kemauan
daripada sejuta kemauan, lebih baik dengan satu niat
daripada sejuta niat, lebih baik dengan satu nawaitu
Heu heu heu...