Mohon tunggu...
Justin SURYA ATMAJA
Justin SURYA ATMAJA Mohon Tunggu... Wiraswasta - INDONESIA SELAMAT DAMAI SEJAHTERA

PERINDU dan PENCARI dan PEMBELAJAR CINTA

Selanjutnya

Tutup

Bola

"5 Jurus Jitu" Menpora Sulap Prestasi Sepakbola Nasional

20 November 2015   11:49 Diperbarui: 20 November 2015   14:32 775
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Tim Ad Hoc vs Tim Kecil"][/caption]

Reformasi atau perbaikan total tata kelola sepakbola nasional melewati umur tujuh bulan.. prosesnya bukan menumbuhkan harapan tapi lebih semakin menyebalkan! Meski demikian, semakin menarik kalau kita perhatikan dengan seksama perilaku Menpora, orang muda sangat potensial dari PKB ini. Sosok ini sangat menarik baik bagi para pengidols fanatiknya maupun bagi para pegkritiknya...

Bukan cuman "perilaku cueknya kepada produk PTUN dan PTTUN" yang bikin menarik, tapi "bagaimana caranya" mewujudkan khayalan tinggi bahwa sepakbola nasional akan melambung menuju prestasi puncak di kancah pergaulan internasional entah itu klub apalagi Timnas... Berikut ini beberapa catatan "menariknya" Menpora yang dirangkum dalam "5 Jurus Jitu Bagaimana Menyulap Prestasi Sepakbola Nasional"

JURUS#1: Sikat Mafia Bola!

Tim Sembilan sebelum PSSI dikulkasken udah kantongin banyak nama para dedengkot mafia bola ini. Kalau slama ini Menpora terkesan diam, itu bukan brarti isyu2 yang slama ini dipamerkan omong kosong. Tapi diemnya Menpora dan tim lebih kepada strategi supaya para dedengkot mafia ini nongol.. nah, kalo mreka ini dah nongol, tinggal dikarungin aja lalu dilarung ke laut

JURUS#2: Rebut PSSI!

Ini juga dengan jitu sudah ditembakkan.. Pembekuan PSSI dengan alesan yang sengaja dibuat cemen yaitu "permasalahan 2 klub Arema Cronos dan Persebaya" yang dianggap gak penuhi syarat ikut QNB League. Pembentukan Tim Transisi untuk mengambil alih tupoksi PSSI tentunya sebuah langkah strategis. Memaaang.. di luaran yang terlihat bahwa tim transisi ini seperti bingung gak tau mau ngapain lalu lebih banyak ngurus turnamen-turnamen.. Tapi sebenernya, itu strategi mengelabuhi para lawan2nya.. Yang terjadi adalah, tim transisi bergerak seperti demit mempengaruhi seluruh pemangk kepentingan sepakbola nasional termasuk para voters PSSI. Intinya, skarang tim transisi udah pegang remote-nya, tinggal pencet aja kapan dibutuhkan... kalau remote ini udah dipencet, maka para petinggi PSSI akan langsung terkulai seperti pecundang tulen.

JURUS#3: Rebut Teritori Kerajaan Bisnis Sepakbola Nasional!

Setelah sukses melumpuhkan PSSi dan PT Liga Indonesia.. mulailah tim transisi membajak/menggarap lahan teritori kerajaan bisnis  sepakbola nasional. Yang nampak jelas keliatan adalah melalui beberapa turnamen kelas atas, bergengsi dan berhadiah yahuud. Kemunculan Mahaka Sport seolah-olah mengindikasiken bahwa Mahaka adalah calon penguasa baru teritori kerajaan bisnis nasional terutama untuk kasta tertinggi. Tapi bisa jadi itu hanyalah strategi melamurkan mata fisik para pengurus PSSI mafia, bisa saja siapa raja yang sebenarnya nanti bakal mengagetkan para pengurus mafia itu...

JURUS#4: Go To Hell, FIFA!

Strategi ini berjalan sangat baik.. "go to hell FIFA" sukses dikemas dengan bungkusan manis nasionalisme. Mengopinikan peta dua kubu yakni 1) kelompok pembaharu yang nasionalis dan cinta NKRI, tentu saja diwakili kelaompok pengidols Menpora... dan 2) kelompok status que yang anti nasionalis dan gak cinta NKRI, ini diwakili oleh kelompok yang suka mengkritik langkah2 Menpora... peta lainya yang digambar dan dipublikasikan adalah: air dan minyak, baik dan jahat, profesional dan amatiran, di belakang NKRI dan di belakang FIFA... heu heu heu...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun