Mohon tunggu...
Justin Alfret Jaflean
Justin Alfret Jaflean Mohon Tunggu... Pustakawan - Mahasiswa

Just to learn to develop linguistic skills!

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Misteri Perempuan di Balik Jendela

18 September 2024   08:28 Diperbarui: 18 September 2024   14:13 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam tidurku, tiba-tiba Aku mendengar bisikan-bisikan lembut di telingaku

"Jika kau ingin tahu tentangku, pandanglah selagi siang hari" 

Bisikan-bisikan kalimat itu terus berulang di telingaku hingga aku tersentak bangun dari tidurku, aku pun melihat ke sekelilingku namun tak ada siapapun.

"Yaelah cuma mimpi doang" umpatku kesal.

Aku pun melihat jam di layar gadget-ku yang menunjukan pukul 7 pagi, aku pun segera membasuh wajahku dan mencari keberadaan kakek. aku pun menghampiri kakek yang sedang ngopi di teras, aku pun pamit padanya karena akan pulang ke kota siang hari itu.

Setelah sarapan, aku pun duduk termenung di kamarku sambil memikirkan mimpi semalam.

"Jika kau ingin tahu tentangku, pandanglah selagi siang hari. maksudnya apa sihh" batinku penasaran.

Aku pun segera mandi karena sebentar lagi taksi yang menjemputku akan segera tiba. setelah selesai mandi, aku pun berkemas dan memeriksa kembali barang-barangku. setelah semuanya beres, aku pun berbincang-bincang sejenak dengan kakek di teras rumah sambil menunggu taksi yang akan segera tiba.

Tepat pukul 12:10 taksi yang menjemputku telah tiba, aku pun berpamitan dengan kakek dan segera menaiki taksi. Taksi mulai bergerak meninggalkan rumah kakek sambil diringi lambaian kakek dan beberapa tetangga yang melihatku pergi. 

setelah hampir sampai di ujung desa, aku mengarahkan pandanganku ke rumah pak Fahmi dan seketika aku tercengang ketika melihat dibalik jendela lantai dua rumah itu.

Seorang wanita dengan wajah yang hancur sebelah menatapnya sambil tersenyum tipis ke arahku. aku pun cepat-cepat mengalihkan pandanganku dan menyuruh sopir taksi untuk melajukan mobil dengan cepat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun