Mohon tunggu...
Arif Hidayat
Arif Hidayat Mohon Tunggu... -

yeehhaaaaaahhh..... udah gak kebalik lagiii :)\r\n

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kematian Seorang Geisha (Antara Cinta, Kehormatan dan Kesetiaan Seorang Samurai) - Bag. 4

25 Oktober 2010   00:35 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:08 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Pantang bagi hamba menghunuskan pedang kearah putra dari junjungan hamba, terlebih lagi Ia sudah mempelakukan hamba dengan baik dan menganggap hamba teman”

“Baiklah Hide, aku tak memaksamu lagi”

“Sekali lagi hamba mohon maaf, Tuan Yoshi”

“Hide, engkaulah satu-satunya teman yang kumiliki, setidaknya engkau memperlakukanku bukan semata-mata karena aku adalah putra penguasa wilayah ini”

“Suatu kemuliaan bagi hamba, Tuan Yoshi”

“Hide”

“Hamba, Tuan Yoshi”

“Bolehkah aku memberimu nama”

“Nama apa yang akan Tuan Yoshi berikan kepada hamba?”

“Tomodachi”

****

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun