Mohon tunggu...
Arif Hidayat
Arif Hidayat Mohon Tunggu... -

yeehhaaaaaahhh..... udah gak kebalik lagiii :)\r\n

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kematian Seorang Geisha (Antara Cinta, Kehormatan dan Kesetiaan Seorang Samurai) - Bag. 4

25 Oktober 2010   00:35 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:08 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

“Ooo Rupanya ini putra Paman Hige, kalau begitu bolehlah kuajak menemaniku berlatih, Paman Hige?”

“Silahkan, kalau Tuan Yoshi berkenan. Sana kau, Hide! Cepat temani Tuan Yoshi berlatih”

Pertemuan sekaligus perkenalan ku dengan Tuan Yoshi mengantarkan hubungan kami yang semakin erat, berlatih bersama, bermain bersama, walaupun masih kujaga batasan antara hamba dengan putra junjungannya. Namun semua itu seolah tak berpengaruh bagi Tuan Yoshi, ia tetap memperlakukanku selayaknya seorang teman.

“Hide, sudah bosan aku berlatih teknik pedang ini hanya dengan menggunakan bokken [18] saja, kali ini aku ingin kita berlatih menggunakan ini!” sambil menyerahkan sebilah pedang sungguhan.

“Tapi, Tuan Yoshi! Ini berbahaya, hamba tidak berani”

“Coba kau lihat pedang itu dulu, itu bukan katana”

Kulihat lebih jelas lagi pedang itu, bentuknya menyerupai katana, begitu juga dengan beratnya, tapi yang ini tidak tajam. Untuk pedang sejenis ini dinamai Iaito [19] yang hanya digunakan berlatih atau turnamen berpedang “Iai-do”. Walaupun tidak tajam, namun juga berbahaya mengingat material yang digunakan juga sama-sama terbuat dari baja.

“Tetap saja, Tuan Yoshi, Iaito ini juga berbahaya dapat melukai. Mohon ampun, Tuan Yoshi, Hamba tidak berani”

“Apa kau takut, Hide?”

“Buka lantaran hamba takut terluka karenanya, Tuan Yoshi”

“Lantas?”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun