Mohon tunggu...
Arif Hidayat
Arif Hidayat Mohon Tunggu... -

yeehhaaaaaahhh..... udah gak kebalik lagiii :)\r\n

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kematian Seorang Geisha (Antara Cinta, Kehormatan dan Kesetiaan Seorang Samurai) - Bag. 4

25 Oktober 2010   00:35 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:08 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

“Baik, Tuanku”

Langkah kaki kami lanjutkan menuju aula Dojo utama, disitulah Putra Tuan Yoshimitsu menghabiskan waktunya berlatih. Pemandangan di Dojo utama ini tidak jauh berbeda dengan Dojo di puri kakek yang dulu pernah menjadi kepala pengawal di kastil sebelum ayahku, selain ukurannya yang tentunya jauh lebih besar.

“kau tunggu saja disini, Hide! Biar kucari dulu Tuan Yoshi, nanti kuantar kau menemuinya”

Sementara ayahku mencari putra Tuan Yoshimitsu yang bernama Tuan Yoshi, perhatianku sibuk melihat para samurai yang berlatih teknik-teknik berpedang

“Hei.. Siapa namamu? Sepertinya aku belum pernah melihatmu sebelumnya”

“Namaku Hideyori, siapa namamu?”

“Aku Yoshinaga, Putra pemilik kastil ini”

“Maafkan kelancangan hamba, Tuan Yoshi” reaksi spontanku ketika mengetahui ia adalah Putra Penguasa wilayah ini

“Hahaha… tidak apa-apa!, aku tak mempersoalkan tentang itu”

Kehadiran ayahku menyela pembicaraan itu.

“Ah, rupanya Tuan Yoshi sudah bertemu dengan putra hamba”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun