Mohon tunggu...
Adil dan Jusnita
Adil dan Jusnita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

hobi menari dan menyanyi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Strategi Pengembangan Agribisnis Terpadu Kota Kopi Arabika di Kabupaten Engrekang

17 Januari 2023   16:45 Diperbarui: 18 Januari 2023   18:55 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jumlah

 

0,665

Jumlah Total

 

 

2,836

 

Matriks pada Tabel 1 Menujukkan factor strategi dalam hal ini apa yang menjadi kekuatan serta kelemahan penting dalam usaha keberlanjutan agribisnis Kopi Arabika. Faktor kekutan yang terbesar untuk pengembangan agribisnis kopi arabika dengan skor 0,339 dan kelemahan yang terlihat besar diantaranya adalah faktor budidaya dalam hal pengolahan tanah yang baik untuk meningkatkan produktivitas dengan skor 0,140. Totalitas keseluruhan angka rata-rata dari matrix IFE adalah 2,836, yang berarti perkembangan agribisnis kopi arabika terletak pada nilai umum (2,00-2,99) yang mempunyai posisi internal yang sedang dalam menggunakan kekuatan dan memperbaiki/mengurangi kelemahan. Dalam matrix terlihat Salah satu kekuatan terbesar dalam peluang pengembangan agribisnis kopi di kabupaten Enrekang adalah faktor Luas lahan. Luas lahan yang dimiliki sangat berpengaruh terhadap besar tidaknya hasil produksi yang didapatkan. Sehingga dapat dikatakan bahwa semakin luas lahan yang dimiliki pekebun/petani kopi, maka semakin besar pula hasil produksi yang diperoleh, sehingga besar kemungkinan untuk meningkatkan pendapatan agribisnis Kopi.

Tahap Pengambilan Keputusan

Menurut Nalurita et al. (2014), Beberapa kondisi faktor yang mempengaruhi tingkat daya saing agribisnis kopi di Indonesia adalah faktor pengelolaan sumberdaya alam terhadap tanaman kopi, keahlian dan kemampuan sumberdaya manusia pengelola agribisnis kopi, aplikasi dan infiltrasi iptek, permodalan, dan sumberdaya infrastruktur pendukung dunia usaha kopi. Sehingga Berdasarkan hasil analisis IFE, EFE dan SWOT, maka rangkuman strategi yang dapat diambil dalam pengembangan agribisnis terpadu kopi Arabika di kabupaten Enrekang diantaranya berdasarkan urgensi adalah :

  • Meningkatkan Produksi dan produktivitas dengan memanfaatkan ketersediaan lahan yang memadai serta SDM pengelola kopi yang cukup ahli dan kompeten berdasarkan pengalaman yang cukup lama
  • Meningkatkan konektivitas pada instansi atau industry yang bergerak pada sector Agribisnis atau pemasaran kopi arabika
  • Mempertahankan mtu dan keunggulan produk kopi terutama kopi khas yang sudah dikenal dunia seperti kopi Kalosi, serta memenuhi keinginan peminat kopi yang terus bertambah
  • Memaksimalkan pengolahan tanah dan budidaya yang baik melalui kegiatan usahatani terpadu dengan bermitra dengan Instansi pemerintah maupoun swasta (Dinas pertanian / perkebunan, Perusahaan swasta) dimana akan diperoleh bantuan teknis berupa pelatihan dan penyuluhan pada petani/pekebun.
  •  Meningkatkan pengunaan teknologi mesin atau mekanisasi pertanian terutama dalam proses panen dan pasca-panen untuk menjaga mutu serta produksi kopi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun