Mohon tunggu...
Jusak
Jusak Mohon Tunggu... Konsultan - Pelatih Hukum Ketenagakerjaan Pro Bono dan Direktur Operasional di Lembaga Pendidikan

Memberi pelatihan kasus-kasus ketenagakerjaan berdasarkan putusan hakim, teamwork, kepemimpinan. Dalam linkedin, Jusak.Soehardja memberikan konsultasi tanpa bayar bagi HRD maupun karyawan yang mencari solusi sengketa ketenagakerjaan.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Sesungguhnya Hak Individu Dikorbankan atau Untuk Kepentingan Banyak Orang?

7 April 2023   14:47 Diperbarui: 7 April 2023   14:49 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tak Satupun Dapat Menghentikan, Saat Perusahaan Mempermasalahkan

Asas tiada pidana tanpa kesalahan menyatakan bahwa bila tidak ada kesalahan seperti yang ditetapkan dalam hukum, maka tidak ada pidana. Bila diterapkan dalam kasus di atas, maka tidak ada kesalahan dalam perbuatan para petugas. Semua tindakan petugas tak ada di SOP, peraturan perusahan, atau di aturan tertulis manapun itu. Sesuai hukum pidana, tak ada alasan di petugas bandara dihukum.

Namun menjatuhkan PHK berbeda dengan menjatuhkan hukuman pidana. Perusahaan bak diktator kecil yang memutuskan tanpa proses transparan dan tak mengizinkan karyawan menghadirkan pembela. Walau tak ada di SOP, perusahaan dapat menyatakan tindakan itu suatu pelanggaran, seseorang tetap bersalah.

Setelah karyawan dianggap melanggar, lalu apa?

Air mengalir masuk, Air mengalir keluar

Pelanggaran mengakibatkan hubungan antara perusahaan dan karyawan tidak harmonis. Seperti air mengalir masuk, air mengalir keluar. Hubungan antara dua pihak bisa tiba-tiba baik dan tiba-tiba buruk. Bila karyawan melanggar, manajemen marah. Bila karyawan patuh, manajemen baik-baik saja. Bila manajemen marah, karyawan dapat langsung di PHK. 

Namun masalahnya bukan PHK, masalahnya adalah 'berapa'. Berapa pesangonnya itu lebih memanusiakan manusia. Setelah undang-undang baru disahkan, perusahaan seolah-olah mempunyai hak besar untuk melakukan PHK tiba-tiba. Karyawan bisa saja protes atas PHK. Tapi undang-undang lebih berpihak pada perusahaan, kurang memanusiawikan karyawan. Hampir tak ada gunanya protes atau ingin dipekerjakan kembali. 

Apa yang penting setelah PHK?

Perusahaan Selalu Menang Dalam Imajinasi

Bukannya melawan, perusahaan pasti menang, bahkan dalam imajinasi karyawan perusahaan sudah menang. Tapi paling penting adalah 'berapa' yang didapat karyawan. Berapa itu ditentukan oleh alasan PHK. Apakah alasan PHK ini karena pelanggaran berat atau karena kinerja karyawan yang tidak memuaskan. Karena itu memahami alasan PHK itu penting. Karyawan harus memastikan apa alasan manajemen. Bukan untuk melawan langsung, manajemen pasti menang bila karyawan langsung melawan. Tapi untuk mencari kebenaran di pengadilan, untuk mendapatkan hak-haknya. 

Di pengadilan, pengacara harus memastikan hakim menerima alasan karyawan. Karena menyangkut besaran pesangon. Kemanusiaan seorang manusia. Lebih lagi, untuk mendapatkan kebenaran, untuk mendapatkan hak-haknya dengan adil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun