Mohon tunggu...
Hasan Aspahani
Hasan Aspahani Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis, Penulis, Penyair.

MM Strategis dari Universitas Prasetiya Mulya. Berkarir di Jawa Pos Grup. Lahir di Sei Raden, Samboja, Kutai Kartanegara, Kaltim, 1971. Menulis novel (a.l. "Persimpangan", Gagasmedia, 2019), nonfiksi (a.l. "Chairil Anwar" sebuah Biografi, Gagasmedia 2016), puisi (a.l. "Aviarium", Gramedia, 2019), story developer (a.l. untuk skenario "Bumi Manusia", Falcon, 2019). Kerjasama hubungi www.kreatorkonten.com.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Belajar dari Gaya Kepemimpinan Dahlan Iskan

10 Agustus 2019   17:31 Diperbarui: 11 Agustus 2019   13:06 1397
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagaimanakah cara berpikir dan bertindak solusional itu?

Pertama, dia harus selalu optimis. Selalu punya harapan. Jika harapan itu tidak ada, dia yang harus menemukan, menumbuhkan dan menularkannya. Tanpa harapan, mustahil seseorang bisa berpikir mencari jalan keluar.

"Setiap hidup itu harus memiliki harapan atau hope. Sebelum melakukan perubahan pada sesuatu, terlebih dahulu harus menumbuhkan hope. Hope akan menjadi target, target menjadi program yang kemudian menjadi kegiatan," kata Dahlan Iskan dalam sebuah wawancara (Dahlan Iskan Menteri BUMN -- Masih ada Harapan bagi BUMN yang Merugi, Republika Senin 28 November 2011).

Kedua, solusi hanya bisa ditemukan, dicapai, diraih dengan kerja tim.  Orang yang berpikir solusional percaya pada kekuatan tim. Ia bisa mencari, menemukan, dan memberdayakan orang-orang yang hebat, lalu mendudukkannya di posisi kunci, sehingga si tokoh kunci tadi bisa membangun kehebatan timnya.

Itu yang dilakukan Dahlan Iskan ketika dia menjadi Menteri BUMN. "Saya berusaha menciptakan dream team di setiap BUMN," katanya.  

Kunci untuk membentuk dream team, katanya, secara teoritis cari direktur utama yang hebat, cari orang produksi yang hebat, cari orang SDM yang hebat.  

Itu yang sudah dilakukannnya di Jawa Pos grup, sehingga jaringan koran ini menjadi yang terbesar di Indonesia.

Ketiga, orang yang solusuinal adalah orang yang komunikatif. Ia hebat mengomunikasian ide-idenya. Hebat artinya, ia bisa sampaikan dengan sederhana dan mudah dipahami oleh orang-orang lain yang harus mendukungnya, dan orang-orang lain yang harus mengeksekusi ide-idenya.

"Saya sangat percaya bahwa komunikasi bisa menyelesaikan berbagai permasalahan," kata Dahlan.

Keempat, orang yang solusional adalah orang yang pertama, berani dan berada di depan dalam mempertanggungjawabkan misinya.  

Ketika tahu bahwa DPR sering memanggil direktur utama BUMN, dan itu merepotkan, Dahlan mengambil  alih tanggung jawab.  
"Saya inginnya DPR cukup memanggil menteri saja, tidak perlu memanggil juga Dirut BUMN. Dirut itu biarkan bekerja saja. Kalau memang ada kesalahan, ya menteri saja yang dimarahi," katanya.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun