Baca: Hanya Angkutan Kota yang Cocok untuk Transportasi di Depok Â
Kelemahan angkot pertama ialah peremajaan mobil yang mahal, harga bahan bakar bensin dan banyak pihak yang mengutip sopir secara illegal di luar ketentuan resmi koperasi hingga menambah beban sopir. Bagi saya semakin banyak pihak yang melakukan pungli di angkot, itu berarti kegagalan ketersediaan lapangan kerja. Simpel, kok.Â
Kedua ialah menajemen koperasi angkutan umum sendiri yang menurut cerita para sopir tidak transparan. Itu cerita yang pernah saya dengar terjadi pada PPD dan Metromini.Â
Jadi tidak mengherankan kalau banyak sopir harus melakukan "ngetem" untuk mendapatkan penumpang karena harus maksimal, jangankan urus hal teknis mobil soal safety belt atau kondisi mesin seperti mobil JakLIngko yang nyaris sempurna.
Sementara dari sisi penumpang itu "ngetem" itu membuang waktu. Selain itu, jalan di Depok juga kecil karena kota ini adalah penyanggah Jakarta membuat kemacetan.
Secara umum untuk Kota Depok angkutan umum masih dibutuhkan dan akan masih bertahan, karena sulit digantikan dengan moda lain yang lebih murah setidaknya untuk rute yang saya sebutkan di atas dan saya kira pada sejumlah rute yang jalannya kecil-kecil karena Depok luas.
Irvan Sjafari
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H