Ekonom pertanian Universitas Katholik de Louvain Belgia Laura Enthoven membenarkan memang semakin jauh perjalanan membawa makanan maka semakin banyak menghabiskan bahan bakar fosil yang akhrnya memproduksi banyak  emisi karbon.
Terlebih jika, makanan tersebut harus diangkut oleh pesawat terbang yang menghasilkan emisi karbon lima puluh kali lebih banyak dibanding jika diangkut dengan kapal.
Namun emisi karbon  bukan hanya soal pengangkutan, tetapi juga ketika tanaman itu dipupuk dengan cara apa termasuk penggunaan pestisida, hewan yang dibawa ke padang rumput atau dikurung hingga sisa makanan di tempat sampah.
Pada 2018, tim peneliti dari Inggris dan Swiss menemukan bahwa hanya 1% hingga 9% emisi pangan berasal dari pengemasan, pengangkutan, dan penjualan eceran. Ternyata sebagian besar emisi gas rumah kaca, yaitu 61 persen justru terjadi selama produksi di pertanian.
Baca:Â Is Eating Local Produce Actuallu Better for the Planet?Â
Kritik juga diajukan Guru Besar Geografi dan Geosains di Universitas Texas Timothy Beach mencontohkan Amerika Serikat sebagai produsen pertanian tertinggi di dunia, namun tidak berkelanjutan karena ketergantungannya pada bahan bakar fosil terutama pada peralatan pertanian. Pupuk yang digunakan juga menghabiskan sejumlah energi.
Baca: Â National GeographicÂ
Tetapi bukankah nenek moyang manusia bisa membuat pertanian secara alami misalnya pupuk organik? Bukankah pupuk organik bisa dibuat dari sisa sampah makanan? Â Di Kota Bandung program Kang Pisman dan Buruan Sae sudah membuktikan hal itu, sekalipun dalam skala masif? Â
Jadi sumber makanan lokal bisa juga urban farming yang lebih dekat dengan konsumen di perkotaan, selain dari lokasi pertanian terdekat. Masih ditunggu hadirnya kendaraan yang menggunakan energi terbarukan, namun bagaimana pun juga gerakan ke makanan lokal adalah sebuah solusi yang bisa dijalankan.
Irvan Sjafari
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H