Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Nyanyian Ikan Paus untuk Kasih

27 Desember 2024   16:16 Diperbarui: 27 Desember 2024   16:16 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Ikan Paus, Foto: https://jernih.co/crispy/peneliti-paus-bungkuk-bernyanyi-saat-jomblo-dan-kesepian/

Air mata saya menetes ketika Yusuf memberikan secarik kertas penuh darah kepada saya bertulisakan North Power, "Nyanyikan lagu Nyanyian Ikan Paus"  menang atau kalah.  Tulisan Kasih. Ada noda merah itu darah.

Pada penampilan kedua  saya menyanyikan lagu ibu saya, yang pernah jadi hits pada masanya dengan aransemen baru.  Penonton pun bertepuk tangan.  Irdiya menyanyikan lagu dari Peter Pan dan  Ella menyanyikan lagu "Ngomong Cinta" dari Iga Mawarni, dia memang jazzy. 

Saya tidak tahu apa yang terjadi pada Kasih, tetapi saya tenang menyanyikan lagunya dan panitya mengumumkan saya meraih kemenangan tipis dan saya bersujud.  Saya melihat para pendukung saya terdiam. 

Amir Arifin dan Mbak Mitha memeluk saya yang tidak bisa membendung air mata. "Kami ikut berduka sayang. Saudara Kembar kamu itu meninggal dua hari yang lalu. Tadinya kami mau berikan dispensasi keluar asrama, tetapi keluarga kamu bilang tidak usah memberitahu kamu biar semangat mu tidak runtuh."

Pada waktu itulah Mbak Mitha mengumumkan berita duka bahwa Kasih Bumi Lestari warga negara Indonesia dan Lily Thuram warga negara Prancis meninggal dalam insiden di Laut Timor empat hari yang lalu.  Kasih yang jadi pemberitaan selama ini adalah saudara kembar Mitra.

Stasiun televisi membiarkan saya kembali ke panggung untuk menyanyikan lagu  Nyanyian Ikan Paus,  lagu yang lembut, saya bawakan dengan lembut sambil menangis. Lagu panjang  empat bait.  Televisi menyiarkan rekaman ikan paus karya Kasih menyelingi saya menyanyi.

"Saya nyanyikan untuk kamu, Kasih. Selamat jalan Kasih!"  Semua teman-teman akademi, serta ayah dan ibu saya ke panggung memeluk saya. Di antaranya ada Ferra.  Kali ini bukan drama yang dibuat.  

Lebih dari seratus pencinta alam dan ranger yang menonton langsung dari berbagai negara memberikan aplaus.  

Rupanya kematian Kasih sudah berapa hari  beredar di luar dan saya tidak tahu kejadian ini membuat publik di Indonesia marah, karena terjadi di wilayah Indonesia. Ini mungkin memberikan simpati.  Mungkin saya tertolong oleh simpati publik. Tapi bagi saya ini kemenangan untuk Kasih.

Irvan Sjafari   bagian kedua dari "Asrama Karantina" 

Baca: Asrama Karantina

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun