Untung ada Om Billy mantan ranger teman kita bermain dulu yang kini bekerja di Taman Impian Jaya Ancol. Â Kebetulan mal tempat kamu konser dekat dengan tempat dia bekerja hingga setiap pertunjukkan dia bisa datang.
Om Billy sudah yakin kamu bakal masuk empat besar.
Tetapi saya sudah mengirim kado spesial untuk kamu, nada dan lirik lagu yang terinspirasi dari suara ikan paus dan tarian para tukik ketika merayap ke laut.  Sayang saya tidak ingin menjadi penyanyi, cukup kamu saja. Mudah-mudahan lirik lagu dan rekamannya sampai ke kamu  bersama surat tulisan tangan ini.
                                                ***
Saya memandang kertas surat berwarna biru itu dengan lirik dan nada lagu yang bertajuk Nyanyian Ikan Paus karya saudara kembarnya Kasih Lestari Bumi. Â Diam-diam sudah membuatkan lagu untuk saya, air mata saya tidak bisa terbendung dan ini disiarkan oleh stasiun televisi yang gemar menanyangkan kegiatan dari asrama ke panggung.
Prediksi Om Billy benar , saya Mitra masuk masuk final, berkompetisi dengan  Irdiya Setiawan dari  Yogyakarta dan  Ella Katrina dari Banjarmasin.
Bagi saya ini menyedihkan, karena rekan yang juga jadi sahabat sekamar saya Andi Ferra Jehan  atau Ferra yang diam-diam saya jagokan tersisih di enam besar. Padahal dia berhasil menyanyikan lagu "Andaikan Kau Datang" yang dibawakan Ruth Sahanaya dengan aransemen berbeda.
Sementara saya menyanyikan lagu lawasan "Memory" dari Barbara Streissand yang sebetulnya isi hati yang ingin berkumpul kembali dengan ayah dan ibu. Â Suara saya menurut Mbak Mitha memang khas melengking menang di nada tinggi, walau pun saya tidak lebih dari Streissand.
Namun SMS saya cukup banyak di posisi ke tiga-dan selalu nomor tiga-pendukung saya misterius. Â Tidak lebih dari dua puluh orang di Britama Mal, tetapi SMS nya lebih banyak dari kontestan lain, misalnya dengan Dhini Adhitya Nuryati dari Surabaya yang pendukungnya paling heboh lebih dari seratus hadir.
Para pengamat bingung, karena bukan  seratus SMS dari seratus orang, tetapi satu SMS tapi dari ribuan orang.Plus seribu SMS dari orang nomor satu di Pemprov DKI Jakarta. Itu tidak penting. Yang lain juga begitu didukung Pemda masing-masing.
Namun satu SMS dari ribuan orang itu membuat para pengamat bingung dari segmen mana Mitra Alam Semesta ini.