Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Gemini Syndrome, Berdansa di Kota Romantis (Tujuh Belas)

20 November 2024   16:50 Diperbarui: 20 November 2024   16:53 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Kampus Unpad Dipati Ukur tempo dulu (Sumber: Repro Pikiran Rakyat Perpusnas)

"Aku yakin bisa Kang Syafri," peluknya.

"Nanti yang jadi dosen siapa? Apa orang Belanda seperti di  Fakultas Teknik dan bahasa pengantarnya Belanda?" ujar Maria.

"Untung anjeun bisa Bahasa Belanda, kan punya Kakak lulusan Ekonomi Rotterdam," kata Widy.

"Wah, You bisa Bahasa Belanda dengan baik?" puji Hein pada Maria.

"Ik Spreek Nederlands Meneer, " ucap Maria tersenyum.

Angga dan Hein mengajak mereka sarapan pagi di sebuah toko roti di kawasan Jalan Merdeka setelah mendaftar. Setelah mereka segera berpisah, karena Angga dan Hein harus kembali ke kantor.

"Siapa yang kira-kira yang nanti jadi rektornya?" Paramitha membuka percakapan.

"Iwa Kusumasumantri," jawab Syafri. "Aku pernah ikut jumpa pers ketika  Iwa jadi Menteri Pertahanan zaman Ali Sastroamidjojo. Lulusan OSVIA kalau tidak salah. Dari kalangan menak."

"Bagus kalau begitu, orang yang tepat," kata Angga. "Waktu Revolusi dia dekat Tan Malaka. Ini yang menarik."

"Meskipun demikian  aku kira dia bukan orang berideologi kiri. Kalaupun dia ditahan waktu 3 Juli 1947, Muhammad Yakin juga ikut ditahan bersama Ahmad Subardjo," timpal Syafri.

"Papa juga tahu dia.  Kan pernah belajar di Leiden," sela Hein sambil mengunyah roti keju.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun