Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Gemini Syndrome, Episode Berdansa di Kota Romantis (Enam Belas)

18 Oktober 2024   21:40 Diperbarui: 18 Oktober 2024   22:05 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto: Pikiran Rakjat, 22 Mei 1957. Koleksi Surat Kabar Lama Perpusnas RI.

Jakarta, Perpustakaan Nasional Salemba, 27 Agustus 2014

"Apa yang Mas suka dari Bandung?" sapa Gendis. Aku tidak terlalu terkejut karena sudah melihat dia datang dari pintu masuk. Cuma ada dia ke perpustakaan nasional. Bukannya harusnya ketemuan di Bandung? Mungkin kebetulan.

Aku sendiri sedang membaca sebuah majalah terbitan 1954 di Perpustakaan Nasional.

Aku menoleh perempuan tomboy yang mendadak jadi feminin dengan rambut dipotong sebahu dengan cat pirang. Apa yang membuatnya kemari?

"Aku ingin membuat sebuah rekonstruksi bagaimana sebuah kota yang tadinya indah, namun runtuh justru karena daya tariknya sendiri. Bandung adalah kota wisata karena keindahannya sekaligus kota pelajar yang kelak membuatnya menjadi kreatif dengan aneka macam kuliner dan produk kerajinan begitu bajunya."

"Yogya juga kota pelajar? Ah, Mas Irvan juga tertarik sama gadis-gadis Bandung yang geulis, Yogya juga perempuannya ayu-ayu dan untuk wisata juga asyik?"  cetus Gendis.

Skak mat. Perempuan ini pintar.

"Apa lagi nih yang Mas suka dari Bandung?"

"Bandung memang indah sampai saat ini. Tapi saya khawatir keindahan itu runtuh karena keserakahan yang sangat eksploitatif.  Padahal kalau pohon-pohon sampai berkurang dan ekologi runtuh, maka tidak ada lagi Bandung yang indah."

"Kini kan Bandung dipimpin alumni ITB, arsitek lagi?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun