Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Suhu Panas Ekstrem, Sampai Mana Manusia Tahan? Ini Kata Penelitian

20 Agustus 2024   16:00 Diperbarui: 24 Agustus 2024   18:08 629
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kepanasan. (Dok. Shutterstock/Pheelings media via kompas.com)

Masalahnya  persentase tersebut akan meningkat hingga hampir setengahnya pada  2100. Meskipun prsentase itu dicoba dihambat  dengan pengurangan  radikal emisi gas rumah kaca.

Sebagai mamalia berdarah panas, manusia memiliki suhu tubuh yang konstan, sekitar  37  Celcius.  Tubuh kita dirancang untuk bekerja pada suhu tersebut.  Pada ushu itu ada keseimbangan konstan antara kehilangan panas dan kenaikan panas.

"Saat suhu inti tubuh menjadi terlalu panas berdampak pada fungsi dari  organ hingga enzim. Panas ekstrem  berimbas pada  ginjal dan jantung yang serius, dan hingga  otak," ujar  mantan peneliti kesehatan masyarakat di Universitas Nasional Australia Liz Hanna.

Jadi memang manusia bisa berharap mencegah bencana iklim mengerikan ini terjadi di masa mendatang,  pengurangan emisi karbon  mutlak harus  dilakukan di seluruh dunia.  Pertanyaanya apakah sudah terlambat atau belum?

Jika memang terlambat, punahkah manusia?  Saya kira tidak. Namun apakah manusia hidup dalam kondisi menyenangkan atau tidak atau sengsara. Saya cenderung pada yang kedua. 

Irvan Sjafari

Sumber Tulisan 

leisure.harianjogja.com | who.int | koran.tempo.co | kompas.com | bbc.com | nature.com | technologyreview.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun