Olahraga ini  dapat  dilakukan oleh anak kecil sampai lansia, berbadan kurus bahkan gemuk, yang terbiasa olahraga maupun tidak, karena jalur pemanjatan bisa disesuaikan bagi yang melakukan olahraga ini.
Saat ini banyak kalangan yang menggeluti olahraga panjat tebing, dari pelajar, mahasiswa, karyawan, pengusaha, influencer, bahkan juga beberapa pesohor negeri.
Â
Anda sendiri menggeluti panjat tebing (atau dinding) sejak kapan? Mengapa menggeluti olahraga ini? Apa sensasinya?Â
Saya mulai mengenal panjat tebing tahun 1992 karena tergabung dalam organisasi pencinta alam (KAMAPALA) di SMA 55 Jakarta. Awalnya karena senior memerintahkan saya untuk mengikuti divisi panjat tebing karena menurutnya, badan saya cocok untuk jadi atlet panjat tebing. Bermula dari rasa takut pada senior sampai akhirnya mencintai olahraga ini.
Ada perasaan bahagia saat kita menyelesaikan jalur pemanjatan yang dilakukan dengan rasa takut, penasaran, rasa letih, adrenalin rush bercampur menjadi satu yang harus dihadapi saat pemanjatan.
Saya pernah tampil di kejuaraan nasional, PON dan Asian Champhionship.
Bagaimana perkembangan panjat tebing Indonesia sepengetahuan Anda?Â
Atlet-atlet Indonesia sudah beberapa kali memecahkan record dunia sebelumnya. Kalau saat ini record  putra dipegang oleh Samuel Watson (USA) dengan 4.74detik, sementara disektor putri ada Aleksandra Miroslaw ( Polandia) dengan 6.06detik.
Indonesia pasti akan bisa kembali memecahkan record dunia bila ditangani dengan serius dari berbagai aspek termasuk regenerasi yang harus ditangani dengan sungguh-sungguh.
Selain speed, Indonesiapun sudah mulai menggeliat di kategori lead boulder, walaupun belum bisa menyamai prestasi speed. Berhasilnya Raviandi menjadi orang  Indonesia pertama yang masuk putaran final di ajang world cup IFSC 2022 lalu di Jakarta, menjadi angin segar disaat sebagian anak bangsa menyangsikan kalau Indonesia tidak akan bisa bersaing di kategori ini.