Saya asli Bali, namun kuliah di Malang. ini juga salah satu culture shock saya ketika kuliah diMalang di mana semua pasar swalayan dan warung masih menyediakan plastik sedangkan di Bali tidak. Aturan larangan menyediakan plastik di Bali itu ketat menurut saya.
Masalah lingkungan di daerah saya itu mungkin lebih ke turis turis asing, tidak semuanya, namun ada beberpa yang datang ke Bali namun membuat sampah dan membuka usaha yang tidak seharusnya ada di Bali.
Masalah yang pernah dihadapi Bali juga adanya reklamasi.  Sekarang sudah semakin banyak mal-mal  besar yang berdiri sangat dekat dengan pantai.
Mungkin sekarang belum ada dampaknya namun khawatir nanti semakin sedikit lahan yang dapat digunakan untuk budidaya bakau untuk penyeimbang ekosistem.
Mengapa Bali relatif lebih  baik soal lingkungan hidup?
Lingkungan hidup di daerah saya bisa dibilang masih terjaga oleh masyarakat dan leluhurnya karena kami orang Bali sangat sakral dan lingkungan selalu menjadi bagian dari keseharian kami.
Namun intervensi orang luar yang biasanya menimbulkan permasallahan lingkungan hidup di Bali seperti penimbunan sampah yang pada akhirnya mengakibatkan penumpukan sampah yang sangat tinggi di TPA pusat dan menimbulkan bau tidak sedap.
Jadi itu sebenarnya sudah risiko di Bali karena menjadi tempat persinggahan wisatawan mancanegara yang tidak pernah sepi. Aktivitas industri dan perdagangan sangat banyak, yang mau tidak mau menimbulkan sampah. Namun bisa saya katakan bahwa keharmonian lingkungan hidup di Bali lebih baik dibandingkan tempat saya merantau sekarang.
Irvan Sjafari
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H