Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Wina Rezky Agustina, Seni Tradisional Harus Beradaptasi dengan Zaman

7 Juli 2024   10:42 Diperbarui: 7 Juli 2024   10:49 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wina Rezky Agustina-Foto: Dokumentasi Pribadi Wina Rezky Agustina

Dua minggu kemudian putra Bupati kembali  ke Bandung diajak berdinas oleh keluarganya.  Terjadi prahara, Sang Putra Bupati tanpa sebab jelas memulangkan Oma ke keluarganya di Cianjur.  Lagu Ceurik Oma atau Tangis Oma bercerita tentang kemalangan Oma.

Namun takdir  berkata lain. Seorang jaksa yang kemudian menjadi Bupati Serang jatuh cinta padanya.  Sementara mantan suaminya tidak pernah jadi bupati dan jadi bawahan suami Oma.   Untuk menghormati peristiwa itu dalam Papantunan, lagu  Ceurik Oma diubah jadi Jemplang Serang.

Apakah Pancaniti ke Ceurik Oma ini terkait dengan semangat Wina dan Yayasan Lokatmala untuk mempertahankan tradisi Cianjur khususnya dan umumnya budaya Sunda?

Bisa juga begitu. Tapi yang terpenting adalah bagaimana kita mampu memahami sejarah dan tradisi termasuk seni budaya itu bisa bermanfaat bagi kemajuan dan kemandirian bangsa.  Kita tak mungkin melepas diri dari akar sejarah dan tradisi. Keduanya adalah yang memperkokoh ketangguhan.

 

Apakah pementasan ini hanya sekali atau ada rencana berkeliling ke berbagai kota untuk memperkenalkan budaya Sunda khususnya Cianjur?  

Pertunjukan ini akan dilaksanakan di Cianjur dan saya berharap setelah di cianjur juga bisa pentas di luar daerah cianjur seperti di Galeri Indonesia Kaya Jakarta. Tahun berikutnya tentu akan lahir karya baru dari Lokatmala. Saat ini kita telah memprogramkannya. Doakan saja kami bisa terus berkarya dan melahirkan karya-karya baru yang  dirindukan masyarakat.

 

Bukankah dulu ada drama musikal  Lutung kasarung (2011) oleh almarhum Didi Petet tidak hanya di Bandung  dan diberi sentuhan modern?

Sentuhan modern pasti selalu ada dalam karya-karya Lokatmala sebagai bentuk adaptasi karya terhadap perkembangan zaman. Beradaptasi dengan zaman adalah keniscayaan dan menolaknya adalah kepunahan pelan-pelan.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun