Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Wina Rezky Agustina, Seni Tradisional Harus Beradaptasi dengan Zaman

7 Juli 2024   10:42 Diperbarui: 7 Juli 2024   10:49 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wina Rezky Agustina-Foto: Dokumentasi Pribadi Wina Rezky Agustina

Sebagai  kelahiran Cianjur, 11 Agustus 1988,  Wina Rezky Agustina  terpanggil untuk mempertahankan seni tradisional daerahnya.  Latar belakang pendidikan formalnya sangat mendukung, yaitu merupakan lulusan Pascasarjana Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung 2021 Program Penciptaan dan Pengkajian Seni. Pernah mengikuti International Dance Festival 2008

Wina Rezky Agustina  adalah koreograer yang pernah mengikuti Jakarta Berlin Art Festival di Jerman 2013.   Dia juga terlibat sebelumnya di beberapa kelompok teater diantaranya Mainteater Bandung, Titimangasa Foundation dan Teater Payung Hitam.

Staf pengajar  Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Suryakancana ini merupakan  Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Kabupaten Cianjur.

Pada 10 Juli 2024 Wina Rezky Agustina dan Yayasan Lokatmala (Lokatmala  Foundation)  akan menggelar pertunjukkan muskcal  bertajuk "Dari Pancaniti ke Ceurik Oma" yang ceritanya sarat dengan peristiwa sejarah dan budaya Cianjur.  Pertunjukkan itu  akan digelar di Gedung Assakinah Cianjur.

Saya berkesempatan mewawancarai Wina sebagian materinya untuk aku tuangkan di blog aku di Kompasiana dan sebagian lagi untuk berapa tulisan di Cakrawala. Berikut petikan wawancara untuk Kompasiana.

.

 

Siapa itu Pancaniti dan Apa itu Ceurik Oma?

Menurut sejarah Dalem Pancaniti atau R.A.A Kusumahningrat, merupakan Bupati Cianjur ke-10 memerintah sejak 1834 hingga 1862.  Bupati ini  sangat berjasa dalam mengembangkan seni Tembang Sunda Cianjuran.  Sejarah juga mencatat Dalem Pancaniti adalah orang Sunda pertama yang  membuat  kamus dwi-bahasa Melayu-Sunda.

Sementara Nyi Rd Oma adalah perempuan jelita yang membuat putra Bupati Garut pada masa itu jatuh hati dan ingin mempersuntingnya.  Sekalipun Sang Ayah tidak menyetujuinya karena Eyang Oma bukan keturunan ningrat besar. Namun Sang Putra bersikeras hingga pernikahan itu terjadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun