Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Gemini Syndrome, Episode Berdansa di Kota Romantis, Bagian Sembilan

6 Juli 2024   01:00 Diperbarui: 6 Juli 2024   01:08 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gezicht op het Glodokplein, Djakarta -- 1957  Bintoro Hoepoedio.  https://id.pinterest.com/pin/475552041910265468/ 

Aku mengangguk.

Harmoni, Kota, Sunda Kelapa,  21 Maret 1957

"Widy! Ternyata Glodok itu lebih padat dibanding ketika aku kuliah," kata Syafri sambil menunjuk bangunan-bangunan pecinan dari trem."Kamu lihat becak dan oto sama padatnya."

"Woow!" ucap dia. "Bandung lebih sepi!"

"Kita ke Balai Kota peninggalan Belanda dulu. Lalu ke pasar ikan."

Mereka turun  dan melihat suasana glodok  hingga balai kota.  "Jadi di sinilah Batavia dulu," terang Syafri.

"Cuma panas, apa bule-bule itu nggak punya ide memindahkan ibu kota ka Bandung," celetuk Widy.

"Mungkin.  Aku tidak tahu. Tetapi malah 1957 ini wartawan dengar Wali Kota Enoch pernah menyinggung hal itu."

Syafri baru menyadari istrinya memakai celana pendek berkantung banyak, mengenakan kaos dan ransel, serta topi, serta hanya memakai sepatu pentopel tanpa kaos kaki. Dia sendiri bercelana panjang.  Beberapa mata laki-laki melihat dengan pandangan nakal ketika mereka mengunjungi balai kota. Tetapi Syafri segera menariknya.

Gezicht op het Glodokplein, Djakarta -- 1957  Bintoro Hoepoedio.  https://id.pinterest.com/pin/475552041910265468/ 
Gezicht op het Glodokplein, Djakarta -- 1957  Bintoro Hoepoedio.  https://id.pinterest.com/pin/475552041910265468/ 

"Kenapa Kang? Cemburu pada laki-laki  itu?  Mata Kang Syafri juga jangan begitu atuuh! Panas!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun