Dia bisa menghindari penjaga. Di kegelapan dia mengenali  rumahnya dan air matanya tumpah melihat perempuan ayu itu terbujur kaku di tempat tidur bersama bocah itu dan dia memilih tidur  di antara mereka walau tahu risikonya.
"Maafkan aku. Jika kita bertemu lagi di kehidupan mendatang aku mengerti kalau kamu tidak menerimaku."
Lalu laki-laki itu memeluk perempuan itu.
Â
Batu, 10 September 2023
Aku duduk di samping Cah Ayu sepulang kami dari sebuah lokasi air terjun. Sebuah perjalanan menggunakan ojek yang berliku dan melalui jalan setapak yang di sisinya ada jurang yang dalam. Â Bocah itu hanya tertawa melihat kami.
"Aku sayang pada kamu dan bocah itu," ucapku.
"Aku hanya anggap kamu sebagai sahabatku,seperti teman seangkatanku waktu kuliah, " katanya. Rupanya bukan aku sendiri. Â
Dia menolak rupanya. Â Sudahlah. Â Aku lega, karena sudah menyelesaikan suatu persoalan. Aku bisa pulang ke Malang sore ini. Â Â
Namun aku masih semalam lagi di Batu karena guest house di Malang penuh. Lagipula seorang aktivis lingkungan mengajakku aku bertemu besok pagi untuk memberikan informasi soal mata air di Kota Batu.
Sorenya aku makan Tahu Campur, kuliner Jawa timur yang aku cari-cari di dekat Guest House dan malamnya makan di warung ayam pecel. Â Aku terkesima melihat panorama Kota Batu, seperti Bandung 1970-an masih asri, dengan latar belakang pegunungan. Udaranya cukup dingin.