Dua Pendatang Misterius Enam Belas

Katrina kekasih Ganang Wicaksono kuliah di Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung.  Ganang meminta bertugas di Biro Bandung. Tentu saja Kang Iskandar senang karena selalu dapat berita yang esklusif dan tidak menyenangkan berapa pihak.  

Mereka menikmati kehidupan mereka dengan penuh gairah.  Setiap seminggu dua kali bercinta, tidak hanya di apartemen kami, tetapi juga di sawung sawah yang tidak diusilin orang.

Teman-temannya di Jakarta memohon untuk mereka menikah, termasuk Mat Setiawan yang sebetulnya yang mengajarkannya nakal. Kantor Membaca Indonesia berkali-kali didatangi berbagai pihak atas nama masyarakat merasa resah kaena ulah pasangan itu, kadang mengadakan hubungan eks di kos-kosan mahasiswa, kadang di hotel, selain di apartemen. 

Kami sebetulnya nggak kenal konsep pernikahan. Tapi demi menghormati kearifan lokal di Bumi, maka aku akhirnya mereka dinikahkan. Ganang dan Katrina tidak mengeluarkan duit sepersen pun, kecuali mas kawin. 

Kami membiayai tentunya uang dari berapa korporasi perusak lingkungan yang akun banknya dihack oleh orang-orang kami lalu dioper ke sana ke mari hingga sulit dilacak, tahu-tahu ada di rekening Ganang, tidak sekeligus tetapi ketengan berapa juta dari orang-orang berbeda.

Begitu bergairahnya, mereka berani berkeliaran malam hari pakai motor. Nggak takut dibegal?

Oh, tidak begal motornya sudah diwanti-wanti oleh Roby Fuzy-tentunya atas permintaan aku cinta damai- sambil memberikan contoh sejumlah berandalan yang giginya rontok karena tendangan dan terjangan Katrina.

Ada begalnya pernah  membuat laporan ke polisi karena penganiayaan yang dilakukan Katrina.  Tiga orang begal lagi. Polisi yang menerimanya tercengang, bukankah menjahili perempuan pada bagian tubuh sensitif juga kriminal?

"Jadi bagaimana ceritanya Bro! Kau pegang-pegang paha cewek wartawan itu karena pakai rok pendek.  Tetapi yang nampol cewek itu. Lalu satu demi satu dari  kalian mental! Gigi kalian rontok! Lalu divisum badan kalian lebam-lebam?" tanya sorang  polisi memeriksa, mendengar  dengan takjub.

Dalam pembuatan BAP itu asda berapa Polwan yang mengawasi dengan wajah merah karena sudah menerima banyak  laporan begal payudara. Belum pernah pembuatan BAP dikelilingi banyak polisi dan tersangka kriminal yang ingin tahu.

Tersangka tertangkap mencuri sebuah mini market karena hidupnya susah  mencari sesuap nasi untuk istri dan anak perempuannya yang masih belasan tahun mendengar cerita itu dengan geram. Anak perempuannya juga pernah dilecehkan dan dia tidak tahu harus berbuat apa.