Mana yang lebih baik hutan dikembalikan dan tambang  batubara disuruh tutup, jika energi baterai matahari bisa dibuat lebih baik, tahan lama dan portable?Â
Baca: Dua Pendatang Misterius Lima BelasÂ
Tentu saja dengan batuan Hiyang Ridara aku bisa membuat baterai itu di depan mahasiswa dan akhirnya dosen  teknik elektro. Itu enam bulan lalu dan aku dapat paten dan bateraiku sedang dibuat untuk digunakan jadi prototype motor listrik yang nggak butuh energi listrik tenaga batubara.
Uang masuk ke aku membiayai tujuanku tentunya. Aku sih tetap naik memboceng motor butut milik Roby. Hanya untuk menghargai dia.
Aku dapat kabar perusahaan otomotif Jepang dan Amerika gelisah dibuatnya karena mereka harus merombak  desain mobil mereka jika protipe kendaraan motor aku jadi.  Bahkan motor yang aku desain bisa melayang beberapa meter di atas tanah. Â
Bandung Gedebage Technopolis diam-diam sudah membuatnya entah untuk keperluan apa. Tentunya seizin aku. Â Pabrik baterai sudah berdiri berikut motor terbangnya otomatis membuat produksi sepeda motor berbahan bakar bensin terpukul. Â Pasalnya motor listrik prototype Bandung Gedebage Technopolis harganya 70 persen lebih murah dan ringan dan tidak menghasilkan emisi karbon. Â
Perusahaan otomotif Jepang dan Amerika juga mengirim orang-orangnya melobi aku karena mendengar desas-desus. Â
Namun aku membantah bahwa itu gagasan aku, tetapi orang-orang dari Bandung Gedebage Technopolis. Â Aku naikkin sedikit gengsi orang Bandung dengan mengatakan: Bandung memang hebat.
Aku disayang beberapa bidang ilmu sekaligus.
Benar banyak kembaranku tersebar di berbagai negeri dan sedang menyelesaikan kuliah di berbagai perguruan termasuk kedokteran sedang mempelajari klonning. Tadinya kami kontak lewat mimpi dan telepati kini bisa pakai teknologi yang dirancang salah seorang di antara kami. Â Â
Ananda belajar di Fikom Unpad ambil Jurnalistik bersama Roby Fuzy, pacarku. Mereka jadi sahabat baik. Ananda dan Roby bahkan merintis media sesuai dengan pernyataanku. Bandung Memang Hebat.
