"Salah satu faktor pendorong utama di balik penurunan air tanah yang cepat dan semakin cepat adalah pengambilan air tanah secara berlebihan untuk pertanian beririgasi di iklim kering," kata Scott Jasechko seperti dilansir ReutersÂ
Pertema, temuan ini menunjukkan bahwa penipisan air tanah secara cepat tersebar luas di seluruh dunia dan laju penurunannya semakin cepat dalam beberapa dekade terakhir.
Tingkat penurunannya mencapai  20 inci atau lebih setiap tahunnya di beberapa lokasi.
"Namun yang kedua, penelitian kami juga mengungkap banyak kasus di mana tindakan yang disengaja dapat menghentikan penipisan air tanah," ujar Jasechko dikutip dari The Conservation. Â
Pemanfaatan Air Berlebihan
Banyak faktor yang menentukan tingkat air tanah, termasuk geologi, iklim, dan penggunaan lahan. Namun permukaan air tanah yang turun semakin dalam di lokasi tertentu sering kali menandakan bahwa manusia memompa air keluar lebih cepat daripada kemampuan alam untuk mengisinya kembali.
"Beberapa dari 300 juta pengukuran yang kami kumpulkan dicatat oleh alat pengukur otomatis. Banyak lainnya yang dibuat di lapangan oleh orang-orang di seluruh dunia. Dan pengukuran ini memberikan gambaran yang mengkhawatirkan," papar  Jasecho.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat air tanah telah menurun sejak 2000 di lebih banyak tempat dibandingkan kenaikannya.
Di banyak lokasi, terutama daerah kering yang banyak pertanian dan irigasinya, penurunan permukaan air tanah lebih dari 20 inci (0,5 meter) per tahun.
Contohnya termasuk Afghanistan, Chile, Tiongkok, Semenanjung India, Iran, Meksiko, Maroko, Arab Saudi, Spanyol, dan Amerika Barat Daya.